Krisis Sampah di Banjarmasin, BUMN dan Kampus Ini Edukasi Warga Kelola Sampah Mandiri

Arif Ardliyanto
Kolaborasi Tangani Krisis Sampah, PT Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat melalui Pemberdayaan Komunitas. Foto iNewsSurabaya/ist

BANJARMASIN, iNewsSurabaya.id – Penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih sejak Februari 2025 memunculkan krisis serius di Banjarmasin. Sistem pembuangan sampah rumah tangga terganggu, menyebabkan tumpukan sampah menumpuk di sejumlah titik permukiman, termasuk di Kelurahan Telaga Biru.

Menanggapi kondisi tersebut, PT Pelindo Terminal Petikemas bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) meluncurkan program “Pendampingan Penanganan Darurat Sampah dan Edukasi Masyarakat.” Program ini difokuskan untuk membantu warga Telaga Biru menghadapi krisis sekaligus membangun kesadaran pengelolaan sampah secara mandiri.

Program tanggung jawab sosial ini menyasar 44 RT di Kelurahan Telaga Biru dengan pendekatan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Masyarakat diberikan pendampingan teknis dan edukasi langsung untuk mengurangi timbunan sampah akibat terbatasnya fasilitas penampungan sementara (TPS).

SVP Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menjelaskan bahwa penanganan masalah sampah harus dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Krisis sampah membawa dampak nyata terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi warga. Karena itu, kami hadir untuk memberikan pendampingan dan edukasi agar masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengelola sampah,” ujarnya.

Ia menambahkan, sinergi antara perusahaan, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci terbentuknya ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui pelibatan kader lingkungan dan penguatan koordinasi di tingkat lokal, masyarakat diharapkan mampu menjaga kebersihan lingkungannya secara kolektif.

Ketua Tim Pelaksana Program dari ULM, Dr. Irwansyah, S.Sos., M.Si., menyebut kolaborasi ini sebagai langkah nyata dunia pendidikan dalam mendukung penyelesaian persoalan lingkungan.

“Inisiatif ini mencerminkan sinergi antara akademisi, dunia industri, dan masyarakat. Edukasi yang diberikan diharapkan menumbuhkan kepedulian serta aksi kolektif menjaga keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, mengapresiasi langkah kolaboratif ini.

“Pemerintah Kota menyambut baik setiap gerakan yang peduli terhadap lingkungan. Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat bisa bersama-sama membangun kesadaran dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.

Harapan besar disematkan agar kerja sama antara PT Pelindo Terminal Petikemas, ULM, dan Pemkot Banjarmasin tidak berhenti pada penanganan darurat saja. Program ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi pengelolaan sampah berkelanjutan yang bisa diterapkan di wilayah lain di Indonesia.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network