Hasrat Kuasai Nusantara, Raja Kediri Serang Kerajaan Majapahit

Aulia Oktavia Rengganis
Ukiran cerita panji terpahat di Candi Kendalisada, candi peninggalan Mapajahit. (Foto: Ali Masduki)

HASRAT menjadi penguasa nusantara Raja Kediri, Prabu Girindrawardhana tidak bisa terbendung. Ia ingin menjadi penguasa nusantara. Namun, untuk menggapai kekuasaan itu, langkah pertama harus menguasai kerjaan Majapahit.

Prabu Girindrawardhana pun pada akhirnya mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyerang Majapahit. Cita-citanya menjadi penguasa tunggal di tanah Jawadwipa tidak bisa ditawar-tawar lagi. Untuk menggapai cita citanya itu, Prabu Girindrawardhana harus menggulingkan kekuasaan Prabu Brawijaya V.

Jika Prabu Brawijaya V masih meger-meger duduk di atas singgasananya, bagaimana mungkin Prabu Girindrawardhana dapat menjadi Raja Majapahit? 

Jika Prabu Brawijaya V masih mengendalikan kekuasaan di kutharaja Trowulan, bagaimana mungkin Prabu Girindrawardhana dapat mewujudkan mimpi besarnya menjadi penguasa se-Nusantara?

Tekadnya pun semakin membulat, ia bersikeras ingin menggantikan takhta Prabu Brawijaya V.

"Apa pun risikonya, Kediri harus menyerang Majapahit! Dan, Majapahit harus tumbang oleh kekuatan barisan prajurit Kediri! Takhta kekuasaan Prabu Kertabhumi harus bergeser kepadaku! Ia sudah usang. Prabu Brawijaya V sudah tak pantas lagi menjadi Raja Majapahit! Maka akulah yang harus menggantikannya!," gumam Prabu Girindrawardhana, melansir Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit.

Kedatangan ribuan orang prajurit Kediri secara mendadak itu tak ayal membuat kalang-kabut beberapa orang prajurit jaga di pintu gerbang. Rupanya Tumenggung Supa sudah mengantisipasi dengan mengerahkan prajurit Majapahit.

Di medan pertempuran antara Kediri dan Majapahit banyak prajurit-prajurit yang gugur. Korban-korban tersebut jatuh bergelimpangan.

Bagaimanapun, serangan yang dilakukan Prabu Gerindrawardhana beserta prajuritnya kepada Majapahit itu menyisakan suasana duka mendalam dalam benak Sang Prabu Brawijaya V, ia tak habis pikir mengapa tiba tiba Raja Kediri itu melakukan penyerangan kepada Majapahit.

Memang, dalam peperangan dahsyat antara Kerajaan Kediri dan Majapahit tersebut tidak jelas siapa yang menang dan siapa yang kalah, tetapi setidaknya hal itu seolah-olah merupakan gertak-sambal Prabu Girindrawardhana yang cukup merepotkan bagi Prabu Prabu Kertabhumi.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network