Di sisi lain, Budi, Ketua Kelompok Tani Amurbaya, menyebut jamur tiram menjadi solusi ekonomi warga di kawasan padat.
“Budidaya jamur tak butuh lahan luas. Sekarang kami sudah beberapa kali panen dan hasilnya langsung dibeli warga sekitar,” kata Budi.
Sampah Tak Lagi Jadi Masalah
Kegiatan pemberdayaan ini juga melibatkan Karang Taruna RW 3 yang mengelola bank sampah mandiri. Dari kegiatan memilah dan menjual sampah anorganik, terkumpul dana yang kemudian dipakai untuk mendukung kegiatan sosial dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Lewat bank sampah, warga terbiasa memilah sampah dan sadar kalau limbah rumah tangga bisa punya nilai ekonomi,” ujar salah satu perwakilan Karang Taruna.
Selain mengurangi volume sampah, kegiatan ini juga menjadi langkah nyata mewujudkan ekonomi hijau di tingkat kelurahan.
Melalui kerja kolektif ini, Kelurahan Gayungan menargetkan diri sebagai ikon pemberdayaan ekonomi hijau di Surabaya. Bukan hanya sekadar program, tetapi gerakan nyata yang menumbuhkan semangat kemandirian dan cinta lingkungan.
“Kami ingin Gayungan dikenal sebagai contoh bagaimana lingkungan bisa menjadi sumber ekonomi berkelanjutan jika dikelola dengan gotong royong dan inovasi,” pungkas Pramudita Yustiani.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
