SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah terus mempercepat pembenahan layanan kegawatdaruratan di Indonesia. Sistem penanganan emergency yang selama ini dinilai belum optimal menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di seluruh daerah.
Komitmen tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, dalam kegiatan bertema “Advance in Life Saving Emergency Response and Training” di Surabaya. Ia menegaskan bahwa perbaikan sistem emergency tidak bisa ditunda.
“Sistem kegawatdaruratan kita harus benar-benar dioptimalkan. Kemenkes sangat serius memperbaiki layanan darurat agar pasien memperoleh pertolongan cepat dan tepat,” ujar Azhar.
Kemenkes Perkuat Sistem Kegawatdaruratan Nasional, RS di Surabaya menjadi Penggerak Pelatihan Tenaga Medis. Foto iNewsSurabaya/arif
Azhar juga menekankan pentingnya peran rumah sakit vertikal dan rumah sakit rujukan sebagai pengampu layanan kesehatan. Mereka tidak hanya memberikan layanan, tetapi juga membina dan melatih rumah sakit jejaring, terutama dalam menangani sembilan penyakit prioritas seperti kanker, jantung, hingga stroke.
“Kalau mau berkembang sendiri tanpa membina jejaring, jangan jadi rumah sakit Kemenkes,” tegasnya.
Di sisi lain, kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia dinilai masih jauh dari mencukupi. Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha M. L. Siahaan, memaparkan bahwa keterbatasan jumlah rumah sakit dan jarak masyarakat terhadap fasilitas kesehatan menjadi tantangan terbesar.
“Jumlah rumah sakit masih tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Banyak warga tinggal jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga kebutuhan tenaga medis tetap sangat besar,” ujarnya dalam Symposium dan Workshop Acute Life Emergency Response Training (ALERT), Minggu (23/11/2025).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
