SURBAYA, iNewsSurabaya.id - Dalam dunia bisnis, jabatan seperti direktur utama atau kepala keuangan kerap menjadi sorotan. Padahal, ada satu posisi strategis yang tak kalah menentukan keberhasilan perusahaan: manajer pemasaran. Hampir setiap produk yang beredar—mulai dari makanan kemasan, produk kecantikan, hingga layanan berbasis digital—merupakan hasil dari perencanaan dan strategi pemasaran yang matang. Namun, sosok di balik strategi tersebut sering kali luput dari perhatian publik.
Manajer pemasaran memiliki peran vital dalam memastikan suatu produk dikenal, disukai, dan dipilih konsumen. Mereka mengelola penyusunan promosi, menetapkan harga yang kompetitif, menentukan saluran distribusi, serta merancang kampanye komunikasi agar pesan perusahaan tersampaikan dengan tepat. Tanpa kontribusi mereka, produk akan kesulitan bertahan di tengah persaingan industri yang kian ketat.
Manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai aktivitas pemasaran agar tujuan perusahaan tercapai secara optimal. Proses ini mencakup analisis pasar, penentuan segmentasi, pemilihan target konsumen, penetapan posisi produk, hingga penyusunan strategi promosi.
Seorang manajer pemasaran tidak hanya bertugas meningkatkan penjualan, tetapi juga memahami perilaku konsumen, perkembangan industri, serta perubahan teknologi yang terus terjadi. Mereka harus berkolaborasi dengan berbagai divisi—mulai dari produksi, keuangan, hingga tim pemasaran digital. Kemampuan analitis, komunikasi yang baik, serta kreativitas menjadi kompetensi kunci dalam profesi ini.
Perkembangan teknologi menghadirkan tantangan besar bagi bidang pemasaran. Persaingan antarperusahaan semakin ketat, pola konsumsi masyarakat berubah cepat, dan pilihan media promosi kian beragam. Kondisi ini menuntut manajer pemasaran beradaptasi dengan cepat agar strategi yang diterapkan tetap relevan.
Salah satu tantangan utama adalah banjir informasi di internet. Konsumen kini lebih selektif, kerap melakukan perbandingan produk secara daring, dan mudah dipengaruhi ulasan atau konten media sosial. Karena itu, perusahaan perlu lebih dari sekadar beriklan—hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen harus dibangun melalui pendekatan yang autentik dan konsisten.
Di sisi lain, peluang besar juga hadir berkat teknologi digital. Pemanfaatan big data, optimasi mesin pencari (SEO), iklan berbasis algoritma, serta e-commerce memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam membaca kebutuhan pasar. Data kebiasaan konsumen dapat dianalisis dengan cepat, sehingga strategi pemasaran dapat dirancang lebih tepat sasaran. Selain itu, digital marketing memungkinkan usaha kecil bersaing lebih luas karena biaya promosi jauh lebih fleksibel dibanding media konvensional.
Dengan kemampuan memanfaatkan perkembangan teknologi secara efektif, manajer pemasaran dapat membantu perusahaan memperkuat posisi mereka di pasar—baik lokal maupun global.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, peran manajemen pemasaran diperkirakan akan semakin vital. Profesi ini tidak hanya memerlukan kompetensi teknis dalam menyusun strategi, tetapi juga menuntut kreativitas, kemampuan beradaptasi, pemahaman terhadap psikologi konsumen, serta kepekaan terhadap perubahan tren pasar.
Menurut laporan LinkedIn Emerging Jobs 2023, posisi terkait pemasaran digital dan analisis data konsumen termasuk dalam 15 pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan profesional pemasaran yang kompeten terus meningkat.
Harapannya, perusahaan di Indonesia dapat meningkatkan kualitas tenaga pemasaran agar mampu bersaing di tingkat global. Dengan kombinasi inovasi digital, penguasaan perilaku konsumen, dan etika bisnis yang kuat, manajemen pemasaran akan terus menjadi salah satu pilar penting yang mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.
Penulis
Luluk Afifah Mahasiswa Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
