SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat mulai Januari hingga akhir Oktober 2025 ada sebanyak 131.393 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 544 kematian.
Kasus di DBD di Jawa Timur (Jatim) juga mengkhawatirkan. Di Kabupaten Jombang misalnya, berdasarkan data terbaru, pada Oktober 2025 tercatat sekitar 100 warga Jombang terjangkit DBD. Sedangkan di Blitar, dinas kesehatan setempat menyebutkan, hingga awal Desember 2025 tercatat 525 kasus DPD, dengan lima pasien dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, guna menekan jumlah kasus DBD, khususnya di Surabaya, perusahaan tisu dan kertas, PT Suparma Tbk kembali melaksanakan kegiatan pengasapan atau fogging di sejumlah wilayah di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
General Manager PT Suparma Tbk, Wahyu Kristyawan, mengatakan bahwa fogging merupakan agenda rutin perusahaan yang dilakukan dua kali dalam setahun, terutama pada musim pancaroba ketika populasi nyamuk cenderung meningkat. Menurutnya, upaya ini penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk di lingkungan padat penduduk.
"Fogging ini kami lakukan secara berkala sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar. Saat musim pancaroba, populasi nyamuk meningkat, sehingga tindakan pengendalian harus dilakukan lebih intensif," ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan fogging yang dilakukan PT Suparma Tbk yang merupakan "Indonesia's Sustainable Paper Company" ini bertujuan untuk membunuh dan mengurangi populasi nyamuk Aedes Aegypti yang infektif dengan cepat dan memutus rantai penularan agar risiko penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menurun.
Adapun sasaran fogging meliputi saluran air, gorong-gorong, ruang terbuka, serta sekolah-sekolah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh area yang rawan bisa tertangani dengan baik.
Wahyu menambahkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengendalikan populasi nyamuk sehingga tidak mengganggu aktivitas warga. "Harapannya lingkungan bebas dari hama nyamuk dan warga bisa beraktivitas dengan nyaman," tambahnya.
Lokasi fogging difokuskan pada permukiman warga di sekitar perusahaan, khususnya RW 1, RW 2, dan RW 3 Kelurahan Warugunung dengan total 17 RT. Untuk RW 1, fogging dilakukan di RT 2, RT 3, RT 6, dan RT 7 yang selama ini masuk dalam area terdampak.
"Kami berharap warga sehat dan perusahaan juga bisa terus maju. Jika kebutuhan meningkat, frekuensi fogging bisa kami tambah. Komitmen kami adalah menjaga lingkungan tetap sehat," jelas Wahyu.
Ketua RW 1 Kelurahan Warugunung, Rudianto, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian PT Suparma Tbk yang terus bersinergi dengan lingkungan. Dia mengatakan bahwa program fogging rutin dua kali setahun ini memberikan dampak positif bagi warganya.
"Selama kegiatan fogging, alhamdulillah lingkungan kami nyamuknya sudah berkurang. Sebelumnya ada warga yang sempat terkena DBD, jadi kegiatan ini sangat membantu," ujar Rudianto.
Menurutnya, sumbangsih PT Suparma Tbk kepada warga di kelurahan tersebut bukan kali ini saja, namun sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Selain kegiatan kesehatan dan lingkungan, banyak program dan kegiatan di masyarakat yang mendapat dukungan dari perusahaan yang memproduksi tisu merek See-U dan Plenty tersebut.
Dia juga menegaskan bahwa kerja sama antara pihak RW, perusahaan, dan puskesmas berlangsung baik, terutama dalam penyuluhan kesehatan yang rutin diberikan. ‘Di RW 1 sendiri terdapat sekitar 1.200 kepala keluarga yang merasakan manfaat dari program ini,” ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
