Secara operasional, kesiapsiagaan energi ditopang oleh Satgas Nataru yang melibatkan seluruh lini fungsi perusahaan. Pertamina telah memitigasi risiko di wilayah-wilayah rawan bencana, terutama di Sumatra, dengan mengerahkan mobil tangki tambahan dan armada kapal laut guna memastikan distribusi BBM serta LPG tetap berjalan meskipun akses darat terputus.
Strategi ini diambil untuk menjamin seluruh pelosok Indonesia mendapatkan pasokan energi yang merata selama masa siaga.
Kondisi stok di lapangan terpantau aman berdasarkan hasil pemantauan BPH Migas. Kepala BPH Migas, Wahyudi Anas, menyatakan bahwa ketahanan stok BBM untuk wilayah Jawa Timur hingga NTT berada pada kisaran 13 sampai 18 hari dengan proses distribusi yang terus mengalir tanpa gangguan berarti.
Koordinasi intensif antara regulator dan penyedia energi ini diharapkan mampu menjaga stabilitas layanan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Penerima manfaat seperti para pengemudi ojek online menyambut positif inisiatif ini karena dirasa sangat meringankan beban biaya operasional dan kebutuhan sekolah anak menjelang semester baru.
Dengan mengombinasikan kepastian stok energi dan kepedulian sosial, Pertamina Patra Niaga berupaya memastikan momen pergantian tahun berlangsung aman sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
