SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah geliat pembinaan sepak bola usia dini di Surabaya, Sekolah Sepak Bola (SSB) IM Surabaya konsisten menanamkan pondasi kuat bagi anak-anak yang bermimpi menjadi pesepak bola masa depan. Pembinaan dilakukan secara berjenjang, mulai dari kelompok usia U-8, U-10, U-12 hingga U-15, dengan pendekatan yang menekankan proses, karakter, dan kecintaan terhadap sepak bola.
Komitmen tersebut ditegaskan langsung oleh Ketua SSB IM Surabaya, Lulut Kistono, sosok yang tak asing bagi publik sepak bola Jawa Timur. Mantan pemain sekaligus legenda Persebaya Surabaya ini menilai pembinaan usia dini merupakan kunci utama dalam mencetak pemain berkualitas, bukan hanya dari sisi teknik, tetapi juga mental dan kepribadian.
“Kalau fondasinya kuat sejak kecil, anak-anak akan lebih siap saat naik ke jenjang yang lebih tinggi. Di SSB IM, pembinaan kami rancang terukur sesuai usia, supaya perkembangan teknik, mental, dan karakter bisa berjalan seimbang,” ujar Lulut.
Legenda Persebaya Surabaya, Lulut Kistono, kini fokus membina pemain usia dini melalui SSB IM Surabaya demi masa depan sepak bola Jawa Timur. Foto Surabaya.iNews.id/alup
Nama SSB IM Surabaya sendiri memiliki sejarah panjang dalam dunia pembinaan sepak bola. Selain konsisten mencetak talenta muda potensial, sekolah sepak bola ini juga dikenal pernah melahirkan Nurkiman, gelandang enerjik yang menjadi salah satu ikon Persebaya Surabaya pada masanya.
Dari sisi teknis, proses latihan ditangani oleh Fery Irawan dan Yogi Hamdani, dua pelatih yang menaruh perhatian besar pada pembentukan dasar bermain sepak bola. Menurut Fery, pendekatan latihan disesuaikan dengan tahapan usia agar anak-anak tidak merasa terbebani.
“Untuk U-8 dan U-10, kami fokus pada pengenalan teknik dasar melalui permainan yang menyenangkan. Tujuannya agar anak-anak jatuh cinta dulu dengan sepak bola. Memasuki U-12 dan U-15, barulah kami mulai memperkenalkan taktik sederhana, disiplin, serta mental bertanding,” jelas Fery.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
