Dukungan juga datang dari para orang tua. Lismono, salah satu wali murid, mengaku merasa terbantu dengan hadirnya SSB yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal.
“Anak-anak bisa berlatih dari U-8 sampai U-15 secara berkelanjutan. Sebagai orang tua, kami lebih tenang karena mereka punya kegiatan positif dan terarah,” ungkapnya.
Dengan pembinaan berjenjang dan dukungan lingkungan sekitar, SSB Surabaya Bhakti diharapkan menjadi bagian dari denyut positif perkembangan sepak bola usia dini di Surabaya. Dari lapangan kampung inilah, mimpi-mimpi kecil tentang masa depan sepak bola Indonesia mulai ditendang perlahan menuju gawang harapan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
