JEMBER, iNews.id – Penipuan berkedok investasi bodong marak terjadi di masyarakat. Kali ini, sejumlah ibu-ibu mendatangi Mapolres Jember untuk mengadukan praktek investasi bodong di daerahnya.
Kedatangan mereka ke Mapolres Jember untuk mengadukan terduga pelaku berinisial S, warga Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Jember. Terduga pelaku S meyakinkan puluhan ibu-ibu itu untuk ikut investasi, dengan berpenampilan perlente (kaya). Pelaku S menjanjikan investasi uang yang keuntungannya 20 persen tiap akhir pekan. Namun saat banyak yang berinvestasi, terduga pelaku S menghilang dan diperkirakan membawa lari uang milik puluhan korban sekitar Rp10 miliar.
“Banyak korbannya, ada puluhan. Selain warga Jember ada warga Banyuwangi, Situbondo, dan Lumajang. Bahkan, ada korban yang di Bali dan beberapa TKW yang kerja di luar negeri. Nanti korban yang lain akan ikut lapor ke polisi,” kata warga Kecamatan Sumbersari, Dewi Irana saat dikonfirmasi di sela membuat laporan di Mapolres Jember.
Kata perempuan berumur 24 tahun ini, terkait modus dugaan penipuan investasi bodong yang dilakukan terduga pelaku. Perempuan berinisial S itu berpenampilan perlente.
“Dia tampil layaknya orang kaya, ngakunya karena sukses punya usaha. Dia juga gonta-ganti kendaraan, pakai iphone (merek ponsel terkenal), dan pamer banyak uang,” ucapnya.
“Juga dia cerita dan sering keliling, mengajak investasi untuk sama-sama sukses. Tapi herannya saya percaya, padahal usahanya apa ya tidak tahu,” sambungnya.
Menurut informasi yang diketahui Dewi, terduga pelaku mengelola uang orang-orang yang ikut investasi. “Tapi setelah ramai, diselidiki ternyata tidak ada pengelolanya. Yang ditunjukkan video-video pertemuan, rupanya juga sama korban seperti kami,” ucap salah seorang korban lainnya, Nely Yuliasari (26) warga Kecamatan Arjasa.
Senada dengan dua korban sebelumnya, Ika Sofiawati (23) warga Kecamatan Balung, juga membenarkan dugaan investasi bodong yang dilakukan terduga pelaku S. “Ada yang rugi puluhan juta sampai Rp1 miliar yang saya tahu. Pernah sih ada keuntungan 20 persen yang dijanjikan. Sekali sampai tiga kali. Tapi setelah itu gak ada. Hanya janji dan hilang sekarang,” ungkap Ika.
Dari pencarian informasi yang dilakukan olehnya, lanjut Ika, terduga pelaku S kabur sampai keluar dari pulau Jawa. “Terakhir, kabarnya dia ada di Nusa Dua, Bali, bilangnya sedang sakit. Kalau ditagih selalu alasan uangnya limit. Sekarang, sudah lost kontak, tidak bisa dihubungi. Makanya, kami lapor polisi supaya dia bisa diusut. Karena saya dan teman-teman dirugikan. Uang kami tidak dikembalikan oleh dia,” tegasnya.
Menanggapi kasus dugaan investasi bodong tersebut, Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama mengatakan masih melakukan proses pemeriksaan saksi. “Benar kami terima laporan tersebut, saat ini masih periksa saksi. Nanti kami kabari lebih lanjut,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait