SURABAYA, iNews.id - Gerakan demonstrasi mahasiswa terus berkobar di berbagai daerah mulai 11-14 April 2022 kemarin. Mereka menyampaikan sejumlah grand isu menyangkut kepentingan publik.
Antara lain menuntut pemerintah mengatasi kelangkaan minyak goreng, menurunkan harga BBM hingga menolak wacana tiga periode dan mendorong pemerintah menunda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Bahkan aksi ribuan mahasiswa di Malang pada Kamis (14/4/2022) dari berbagai organisasi dengan membawa spanduk dan poster deretan Buronan Negara-Penghianat Demokrasi menjadi sorotan nasional.
Poster "Buronan Negara-Pengkhianat Demokrasi" tersebut dipasang di pagar DPRD Kota Malang. Adapun deretan pejabat yang dicap buronan negara dan penghianat demokrasi yakni Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Luhut Binsar Panjaitan, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto.
Tiga dari nama-nama itu adalah petinggi Parpol yang berbicara dan mendukung penundaan pemilu. Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Selain itu juga ada dua menteri. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengeklaim punya big data soal dukungan penundaan Pemilu 2024.
Kemudian Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang sempat mengatakan bahwa kalangan dunia usaha berharap agar ada perpanjangan masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini tidak terlepas untuk mendorong perekonomian lebih baik ke depannya
Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli (RR) sebelumnya meminta agar Jokowi bersikap tegas menegur orang-orang yang menyerukan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut. Ssehingga tidak sampai menimbulkan gejolak di kalangan rakyat.
Maka tak heran jika ia menilai aksi mahasiswa saat ini semakin eskalatif akibat perbuatan pemerintah itu sendiri. Empat nama menteri itu kini menjadi bulan-bulanan masyarakat pro demokrasi.
"Makin eskalatif karena para pejabat semakin tidak tahu batas etika, kemaruk berkuasa walaupun melanggar konstitusi, dan tidak ada empati atau paham dengan psikologi rakyat yang semakin benar-benar susah. Arek Malang memang terkenal ‘sableng’ dan idealis," ujar Dr Rizal Ramli, Jumat (15/4/2022).
Ya, selain memasang poster tersebut, mahasiswa juga menggelar orasi di atas mobil komando dengan menyebut deretan tuntutan mereka.
Dalam orasinya, mereka mengritik keras kenaikan harga BBM jenis Pertamax serta kelangkaan minyak goreng.
Selanjutnya, demo mahasiswa Aliansi Cipayung Plus juga meminta pemerintah segera mengembalikan harga Pertamax sebesar Rp 9.500 per liter dan mengungkap mafia minyak goreng di Indonesia.
Sedangkan kepada Pemkot Malang, mereka menuntut agar melakukan operasi pasar untuk mengintervensi harga minyak goreng di pasaran.
Mereka juga menolak kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen, terakhir meminta transparansi pemerintah dalam pembentukan Undang-Undang IKN
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait