Kepala BI Jawa Timur, Budi Hanoto, menambahkan bahwa rupiah merupakan pemersatu bangsa. Rupiah bisa dikatakan juga sebagai salah satu simbol negara layaknya bendera merah putih. Sehingga generasi muda harus tetap bangga dengan rupiah.
BI juga mendorong masyarakat menggunakan alat pembayaran digital seperti QRIS. Namun secanggih-canggihnya sistem pembayaran secara digital, kita harus bangga terhadap rupiah," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Andromeda Qomariyah mejelaskan, bahwa Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Jatim.
Berdasarkan hasil perhitungan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur (Jatim), kontribusi Koperasi dan UMKM terhadap PDRB atau perekonomian Jatim pada tahun 2021 mencapai 57,81 persen atau setara dengan Rp1.418,94 trilliun.
Angka itu naik 0,56 persen dibanding tahun 2020 yang mencapai 57,25 persen atau setara Rp1.361,39 triliun.
Selama pandemi, Pemprov Jatim memang berupaya sangat keras dalam mengungkit pemulihan ekonomi khususnya bagi pelaku UMKM dan koperasi.
Jatim memiliki 22.484 unit koperasi aktif dan 9,78 juta UMKM. Baik di sektor pertanian maupun non pertanian.
"Kami terus berupaya agar sektor UMKM di Jatim terus maju dengan memberi banyak dukungan," katanya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait