Gede menambahkan, tercatat hingga Februari 2022, laju kredit di Region VIII/Jawa 3 mampu tumbuh positif sebesar 11,77% year on year (YoY) yang juga diimbangi dengan pertumbuhan DPK Bank Mandiri yang meningkat sebesar 8,31% year on year (YoY).
Pertumbuhan ini diimbangi dengan perbaikan dari sisi kualitas kredit. Per Februari 2022, posisi non performing loan (NPL) Bank Mandiri di Region VIII/Jawa 3 berhasil menurun 4 basis poin (bps) YoY ke level 0,99%.
Sampai dengan Kuartal I 2022, Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 11,37% YoY dengan perumbuhan DPK meningkat sebesar 3,43% secara YoY. Pertumbuhan kredit tumbuh sehat tercermin dari menurunnya NPL sebesar 0,3 basis poin (bps) YOY ke level 0,98%.
Pencapaian kinerja kredit yang positif Bank Mandiri di Kuartal I 2022 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sudah terjadi.
"Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah secara prudent kepada nasabah yang ditargetkan dan sesuai dengan risk appetite perseroan," tegasnya.
Tujuannya antara lain pertumbuhan ekonomi dapat berjalan optimal dengan tetap menghasilkan kualitas kredit yang terjaga.
Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, Gede optimis laju pertumbuhan kinerja di tahun 2022 dapat terus membaik.
"Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," katanya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait