Kisah Jenderal Indonesia, Ada yang Mampu Selamatkan Pembajakan Pesawat di Bangkok

Arif Ardliyanto
Ali Murtopo dan Soeharto

JAKARTA, iNews.id – Kemampuan jenderal yang dimiliki Indonesia sudah tidak diragukan. Prestasi mereka tidak bisa diragukan, bahkan ada Jenderal yang berhasil menaklukan pembajakan pesawat.

Prestasi yang dimiliki para jenderal inipun mendapat pengakuan negara. Setelah purna tugas, para jenderal ini juga ada yang dipercaya sebagai menteri era orde baru bahkan ada yang dianggap misterius jejaknya.

Berikut ini jejak 3 jenderal TNI yang dirangkum beragam sumber, Sabtu (30/4/2022).

1.Jenderal (purn) LB Moerdani

Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau yang kerap disebut Benny Moerdani, merupakan salah satu tokoh militer yang paling berpengaruh di era Orde Baru dari Korps Baret Merah Kopassus.

Beberapa operasi militer yang ditanganinya berakhir sukses. Salah satunya pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Muang, Bangkok,

2.Letjen (purn) Ali Moertopo

Letnan Jenderal TNI (Purn) Ali Moertopo. Ia merupakan tokoh intelijen dan politikus di era Orde Baru.Ali Murtopo mengawal karir di Kodam Diponegoro, sebagai bagian dari pasukan Banteng Raider. Berkat keberhasilannya kala itu, Ali ditunjuk oleh Soeharto menjadi Asisten Teritorial.

Ali juga terlibat dalam Operasi Khusus (Opsus) yang memberangus lawan politik pemerintahan Presiden Soeharto. Karirnya cukup moncer di rezim Soeharto. Dia pernah menjadi Asisten Pribadi Soeharto, Menteri Penerangan Indonesia, dan Deputi Kepala. Serta menjadi Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara tahun 1974 – 1978.

3.Laksamana TNI (Purn.) Muhammad Sudomo

 Sudomo lahir pada 20 September 1926. Dia adalah seorang petinggi militer yang terkenal di masanya karena jabatannya sebagai Wakil Panglima ABRI dan Pangkopkamtib. Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada periode 1983–1988 dan juga sebagai Ketua DPA (1988–1998).

Meskipun bukan ahli intelijen, Sudomo pernah memimpin operasi senyap yaitu Operasi Mandala untuk membebaskan Papua dari Belanda. Hal ini sesuai dengan seruan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang didengungkan Presiden RI pertama Sukarno tanggal 19 Desember 1961.

Saat itu dia berpangkat kolonel dan ambil bagian dalam palagan di Perairan Maluku pada 15 Januari 1962. Misi rahasia itu melibatkan tiga kapal, yakni KRI Harimau, KRI Macan Tutul, dan KRI Macan Kumbang. Namun, pergerakan mereka diketahui oleh Belanda. KRI Macan Tutul pun ditenggelamkan serta menewaskan Komodor Yos Sudarso. Sudomo selamat dalam bentrokan di Laut Aru itu.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network