Jauh dari Praktik KKN, Ulama Jatim Dukung Ridwan Kamil Capres 2024

Lukman Hakim, Sindonews
Ulama Jatim dan Madura mendukung Ridwan Kamil sebagai presiden Indonesia mendatang. (Foto: Lukman)

SIDOARJO, iNews.id - Sejumlah ulama Jawa Timur (Jatim) dan Madura menggelar acara dukungan politik Ridwan Kamil for President, Kamis (26/5/2022). Tampak hadir cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) mendiang KH Wahab Chasbullah, KH Ghozi Wahid Wahab Hasbullah.

Berlangsung sejak siang hingga petang di kompleks Delta Raya, kalangan kiai NU tersebut secara terbuka menyuarakan sokongan bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga dalam kontestasi Pilpres 2024. 

“Kita mendukung Ridwan Kamil. Secara lahir batin beliau siap (nyapres). Insyaallah ada kendaraannya,” kata koordinator acara, KH Djafar Shodiq.

Djafar mengungkapkan para kiai melihat selama ini Ridwan Kamil sebagai pemimpin tidak bermasalah. Baik di birokrasi pemerintahan, maupun keluarga. 

“Beliau tidak pernah tersangkut praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Keluarganya juga baik-baik saja,” ujar tokoh ulama Madura itu.

Terlebih lagi, lanjut Djafar, sosok Ridwan Kamil dinilai shidiq, amanah, tabligh dan fathonah. Para ulama sangat berharap pemimpin Indonesia ke depan memiliki sikap demikian. 

“Dan juga, Ridwan Kamil bisa diterima semua golongan. Dia tidak masuk kategori ‘cebong’ atau ‘kampret’. Tidak ada resistensi dari kelompok mana pun,” tegasnya.

Djafar menambahkan pertemuan ini akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Guna mengintensifkan dukungan riil akar rumput, terutama kalangan NU kultural kepada Ridwan Kamil.

“Insyaallah dari nama capres yang beredar, Ridwan Kamil kandidat kuat presiden Indonesia mendatang,” ucap pengurus GP Ansor yang telah mengabdi selama 20 tahun itu.

Ridwan Kamil merupakan pemenang Pilgub Jabar 2018. Sebelumnya, jebolan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengemban amanah sebagai Wali Kota Bandung. Sederet terobosan dilakukan Ridwan Kamil selama memimpin.

Di antaranya menggulirkan program pemberdayaan masyarakat pesantren lewat One Pesantren One Product (OPOP), kemudian Satu Desa Satu Hafizh (Sadesha), English For Ulama hingga penerbitan Perda Pesantren, yang pertama kali ada di Indonesia.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network