Karya Masterpiece "Trilogi of Spirit" Iiq Gendhis Mejeng di Pameran Indonesia Menggambar 2022

Ali Masduki
Iiq Gendhis (kiri) bersama salah satu pengunjung pameran. (Foto: iNewsSurabaya.id)

SURABAYA, iNews.id -  Komunitas Museum of Mind (M.o.M) menggelar pameran "Indonesia Menggambar 2022" di  Cafe Flores 15 Hub Transit Surabaya.

Pameran yang melibatkan 21 perupa Surabaya tersebut untuk memperingati Bulan Menggambar Nasional yang dirayakan serentak se-Indonesia sekaligus menyambut Ulang Tahun Kota Surabaya.

Diantara para peruka kawakan seperti Nabila Dewi Gayatri, Rella Mart, Ricky Sugiarto, Dita Saferina, Gunawan Kriwul, Dukan Wahyudi, Arief Gopel, Arifin W Awik, Wedar "gombres"sasmito (sekaligus Ketua Panitia) beserta seniman lainnya membingkai karya menjadi rangkaian dunia seni tanpa batas, ada satu perupa yang cukup unik dan baru saja terjun ke dunia pameran profesional.

Sosok itu adalah Iiq Gendhis. Seniman zentangle ini memulai debut perdana terjun ke dunia pameran profesional setelah cukup lama malang melintang membawa karya 'magisnya' ke seluruh penjuru Indonesia. 

Karya-karya mandala milik Magister Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya tersebut banyak diminati sebagai merchandise populer. Bahkan ia kerap menerima pesanan menggambar logo secara khusus. 

Namun kali ini Iiq mulai menunjukkan diri dalam pameran menggambar bersama persembahan M.o.M bertajuk "Hutan Kota ; Belantara Akal dan Gambar Diam" di Cafe Flores 15 Hub Transit Surabaya selama 27-31 Mei 2022 mendatang. 

Goresan garis dan ketajaman instuisi seolah melebur dalam tiap rangkaian master karya perupa asal Surabaya tersebut. 
Sejumlah penikmat zentagle tak akan menolak untuk larut dalam teknik lingkaran serta kekuatan presisi. Misterius, penuh gejolak namun juga memberikan kekuatan ketenangan. 

Dalam pameran tersebut Iiq menampilkan lima karya dengan tema "Trilogi of Spirit" sebagai masterpiece, karya-karya ini merupakan proses perjalanan hidup yang hidup dan menghidupkan. 

Seperti mendapatkan pesan singkat dari proses perjalanan menggambarnya bahwa untuk menghidupkan kembali jiwa-jiwa yang telah lelah dan rapuh, perlu adanya keseimbangan antara hati, isi kepala dan tindakan yang kemudian berkumpul jadi satu menjadi kekuatan (diluar nalar). 

"Karena akan selalu datang kekuatan dari semesta, baik dari unsur tanah, api maupun air yang menolong sebuah harapan," ungkapnya, Minggu (29/5/2022). 

Perempuan kelahiran 28 Juni ini berharap karya-karyanya mampu menambah referensi bagi penikmat seni rupa. Terutama penggemar gambar-gambar zentangle. 

Iiq mengatakan, ia menyukai teknik menggambar zentangle sejak satu dekade terakhir. Namun karya pertama ia publish sekitar tahun 2015 silam. The Different Part of Mask, Prodigy, Sabda Palon, Karen (2016) dan The Owl Single Series (2020). 

Karya-karya Iiq terinspirasi dari keunikan karakter manusia, keseimbangan alam  sekaligus merangkum keresahan. 

Wanita bernama lengkap Ika Wahyuning Sejati ini bukan sosok baru dalam dunia berkesenian. Iiq aktif terjun sebagai dunia teater dan memiliki hobi menggambar sejak remaja

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network