Sejumlah peselancar yang pernah menjajal ombak G-Land tersebut mengakui hal itu cutup sentimentil. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Kelly Slater, peselancar dari Amerika Serikat yang pernah menjadi jawara saat WSL digelar pada G-Land Banyuwangi tahun 1995 silam.
Sementara itu, Rio Waida, satu - satunya peselancar asal Indonesia yang ikut berlaga di WSL seri G-Land ini merasa senang dengan penyelenggara kompetisi surfing tahun ini. Bahkan ia mematok target bisa meraih kemenangan dalam kompetisi pada seri ke enam lomba selancar paling prestisius yang diselenggarakan sejak tahun 1976 tersebut.
"Saya akan berusaha untuk menjadi pemenang demi bangsa Indonesia, ungkap pemuda yang baru saja menjuarai Sydney Surf Pro 2022 beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi Jawa Timur benar-benar menjadi surga bagi peselancar dunia
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyakini penyelenggara WSL ini bisa menjadi momentum untuk mendongkrak pemulihan wisata di ujung timur pulau Jawa ini. Kepuasan para peserta surfing tingkat dunia ini menjadi motivasi bagi pihaknya, tentu menjadi momentum untuk pariwisata Banyuwangi kembali bangkit. "Ipuk juga berharap nantinya G-Land menjadi venue tetap pelaksanaan seri WSL pada tahun-tahun mendatang. Selain itu juga menjadi tujuan favorit para pecinta selancar dari seluruh penjuru dunia, apalagi, infrastruktur Taman Nasional Alas Purwo semakin baik," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait