BANYUWANGI, iNews.id - Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi Jawa Timur benar-benar menjadi surga bagi peselancar dunia. Mereka merasa puas dengan kondisi ombak dan indahnya pantai yang menjadi andalan Indonesia ini.
Kepuasa peselancar top dunia ini terlihat dengan kehadiran mereka dalam World Surf League (WSL), event pertandingan selancar paling bergengsi di dunia, yang digelar di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi Jawa Timur. Peserta yang berasal dari berbagai negara terlihat sangat antusias sekali. Berbagai atraksi budaya turut memeriahkan ajang pembukaan kompetisi surfing tingkat international. Penampilan seniman dari sanggar tari alang - alang Kumitir Tegaldlimo Banyuwangi, membuat para peselancar terbaik dunia tersebut sangat senang dan terhibur.
Mereka sempat berdiri dari tempat duduknya dan menyorotkan kamera hendphonenya. "Ini pembukaan kompetisi pertandingan surfing tingkat dunia yang paling meriah dari berbagai pertandingan yang pernah saya ikuti diberbagai negara. Banyuwangi luar biasa, kami disambut dengan berbagai budaya Indonesia," ungkap Lakey Peterson, peserta peselancar perempuaan asal Amerika Serikat.
Hal yang sama juga diuangkapkan peselancar dari negara Berazil yakni Gabriel Medina. Bahkan ia takjub dengan pertunjukan kesenian khas Bumi Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. Sambutan sangat menyenangkan, dan tarian semua sangat keren. "Kami benar-benar puas dengan kondisi ini," ujar lelaki kelahiran 1993 ini.
Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi Jawa Timur benar-benar menjadi surga bagi peselancar dunia
Para peselancar terbaik dunia ini ingin merasakan tantangan dan kekaguman terhadap pesona ombak G-Land Banyuwangi yang memilki ombak kiri terbaik di dunia. Selain itu, ketinggian ombak mencapai 6-8 meter dengan panjang mencapai 2 kilometer.
"Saya sangat senang, bahkan ini adalah hari selancar terbaik dalam hidup saya," tulisan Peselancar dari Brazil, Jadson Andre pada ungguhan di media sosial saat menjajal ombak G-Land.
Sejumlah peselancar yang pernah menjajal ombak G-Land tersebut mengakui hal itu cutup sentimentil. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Kelly Slater, peselancar dari Amerika Serikat yang pernah menjadi jawara saat WSL digelar pada G-Land Banyuwangi tahun 1995 silam.
Sementara itu, Rio Waida, satu - satunya peselancar asal Indonesia yang ikut berlaga di WSL seri G-Land ini merasa senang dengan penyelenggara kompetisi surfing tahun ini. Bahkan ia mematok target bisa meraih kemenangan dalam kompetisi pada seri ke enam lomba selancar paling prestisius yang diselenggarakan sejak tahun 1976 tersebut.
"Saya akan berusaha untuk menjadi pemenang demi bangsa Indonesia, ungkap pemuda yang baru saja menjuarai Sydney Surf Pro 2022 beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi Jawa Timur benar-benar menjadi surga bagi peselancar dunia
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyakini penyelenggara WSL ini bisa menjadi momentum untuk mendongkrak pemulihan wisata di ujung timur pulau Jawa ini. Kepuasan para peserta surfing tingkat dunia ini menjadi motivasi bagi pihaknya, tentu menjadi momentum untuk pariwisata Banyuwangi kembali bangkit. "Ipuk juga berharap nantinya G-Land menjadi venue tetap pelaksanaan seri WSL pada tahun-tahun mendatang. Selain itu juga menjadi tujuan favorit para pecinta selancar dari seluruh penjuru dunia, apalagi, infrastruktur Taman Nasional Alas Purwo semakin baik," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait