3. Metode Pembuatan
Alat kebersihan diproduksi melalui proses jahit dengan berbagai teknik tergantung pada model/motif yang ingin dihasilkan.
Contoh, keset wool dibuat dari benang yang ditenun sehingga memunculkan tekstur bulu pada permukaan keset sehingga menyerupai bulu wool dan nyaman ketika digunakan.
Ada juga keset spiral yang menggunakan teknik braiding yang dipadatkan sehingga menyerupai tambang, dengan tampilan warna dan desain yang menarik.
4. Masa Pakai
Pilihlah alat kebersihan yang bisa dipakai berulang dan digunakan berkali-kali. Selain hemat biaya, Anda juga turut menjaga lingkungan.
Pertimbangkan mengganti alat kebersihan seperti kain pel setiap 4-5 bulan sekali, apabila digunakan dan dibersihkan secara rutin.
Sementara untuk keset yang diletakkan di teras, cek kondisinya setiap 6 bulan sekali.
Begitupun dengan serbet makan, segera ganti apabila kondisinya sudah robek dan meninggalkan noda yang tidak bisa dibersihkan. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi sarang kuman di sekitar meja makan Anda.
5. Mudah Untuk Dibersihkan
Kualitas alat kebersihan yang mudah dibersihkan sangat bergantung pada jenis bahannya. Namun, sebagai pengguna kita juga harus paham cara membersihkannya.
Misalnya kain pel dan lap yang cukup dicuci dengan sabun dan dijemur setelah penggunaanya. Untuk noda membandel, rendam alat kebersihan dalam air panas maksimal 40 derajat Celsius.
Jangan membiarkan peralatan kebersihan berada di kondisi lembab terlalu lama agar tidak membuat bakteri mudah tumbuh.
6. Estetika
Selain mempertimbangkan hal-hal di atas, jangan lupa estetikanya. Alat kebersihan beraneka warna bisa menunjang aktivitas membersihkan terasa menyenangkan dan tidak menjadi rutinitas yang membosankan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait