KEDIRI, iNews.id – Warga Kediri mulai berontak terhadap pembangunan Bandara di wilayah Kecamatan Tarokan. Mereka meminta kekurangan pembayaran harga tanah untuk pembangunan Bandara segera diselesaikan.
Gejolak warga ini diungkapkan dnegan aksi demonstrasi di area pembangunan Bandara Kediri yang masuk wilayah Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, Senin 13 Juni 2022 sekitar pukul 10.30 WIB. Ratusan demonstran yang hadir menyampaikan aspirasi tentang harga jual tanah yang tidak sama antara tahap pertama dan tahap akhir.
Rokim warga Desa Bulusari, Korlap aksi damai yang mewakili warga mengatakan, ada sekitar 250 orang dari warga Desa Bulusari dan Desa Grogol Kabupaten Kediri yang menyampaikan aspirasi terkait perbedaan harga pencairan pembebasan tanah tahap pertama dan terakhir. Rinciannya, tahap pertama dan kedua diberi harga Rp 10.600.000/Ru. Sedangkan untuk tahap akhir, diberi harga Rp 16.500.000/Ru. Mereka menuntut keadilan dan mempertanyakan kenapa ada perbedaan harga.
"Dengan adanya perbedaan harga tersebut berdampak pada kesenjangan maupun kecemburuan sosial. Unjuk rasa ini ditujukan ke pemrakarsa Bandara Kediri atau instansi maupun pengembang terkait," ucapnya.
Permintaan kesamaan harga ini membuat warga terus ngotot. Mereka ingin ada penjelasan dan penyelesaian dari pihak-pihak yang berkaitnan dengan Bandara ini. Untuk membuat masalah ini jelas, Rokim mengaku kalau pihaknya dan Kepala Desa Bulusari dipanggil ke Kantor Pemkab untuk membicarakan masalah ini.
“Sayang pertemuan ini tidak mendapatkan titik temu. Pihak Pemkab menyimpangkan alur masalah sehingga masalah tidak terpecahkan. Intinya pertemuan ini Zonk tidak ada titik temu,” ujar Rokim.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait