Pengamat Sebut 'Triumvirat' Perubahan: Rizal Ramli, Anies Baswedan dan LaNyalla

Ali Masduki
Rizal Ramli dan LaNyalla Mattalitti. (Foto: Dok Pribadi)

SURABAYA, iNews.id - Indonesia kini memiliki triumvirat perubahan. Rizal Ramli, Anies Baswedan dan LaNyalla Mattalitti.

Demikian ungkap pengamat politik Rizal Fadillah dari Bandung dan peneliti CSRC UIN Syarif Hidayatullah Muhamad Nabil MA di Jakarta.

Ketiganya dinilai berpeluang menjadi Presiden RI jika terjadi kekosongan kekuasaan ketika presiden dan wakil presiden tidak menjabat lagi. Baik karena mundur atau dimundurkan. 

"Tiga tokoh itu musti berani dan komit pada rakyat banyak, harus berani basmi KKN, berani mengendalikan pasar dan oligarki, harus berani melawan oligarki yang tamak, serakah dan tak perduli rakyat," kata Nabil, Minggu (21/5/2022). 

"Tentu ini bukan soal triumvirat akibat terjadinya kekosongan kekuasaan dalam hal presiden dan wakil presiden tidak menjabat lagi baik karena mundur atau dimundurkan. Konstitusi mengatur Menlu, Mendagri, dan Menhankam menjabat sebagai triumvirat itu. Prabowo Subianto, Tito Karnavian, dan Retno Marsudi adalah triumvirat status quo," imbuh Rizal Fadillah. 

Akan tetapi, lanjut Rizal, Rizal Ramli, Anies Baswedan dan LaNyalla tersebut lebih fundamental disebut sebagai triumvirat perubahan. 

"Ada tiga nama yang bisa disebutkan yaitu Anies Baswedan, Rizal Ramli dan LaNyalla Mattalitti. Ketiganya cocok jika menjadi Presiden RI," imbuh Fadillah. 

Mereka dinilai sebagai sosok yang memiliki komitmen, kompetensi, dan rekam jejak untuk melakukan perubahan yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak. 

"Masih-masing memiliki karakter dan track record sendiri-sendiri yang tentunya menjadi modal bagi perubahan politik dimaksud," kata Fadillah. 

Dia menyebut jika Gubernur DKI Anies Baswedan pantas menuju Istana. Pengalaman akademik, birokrasi, dan pergaulan internasional mumpuni. 

Berprestasi dengan sebaran dukungan yang memadai. Pembuktian perubahan diawali dengan mengubah DKI dalam rangka mengubah negeri.

Kemudian Rizal Ramli. Doktor ekonomi bereputasi. Mantan Menko, kaya dengan gagasan terobosan untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang berspektrum perbaikan politik, hukum dan budaya. 

Berani mengkritisi kebijakan Jokowi yang menurutnya tidak mandiri. Karut marut negeri harus segera diakhiri dengan menggairahkan pembasmian korupsi.

LaNyalla Mattalitti, Ketua DPD yang melejit karena langkah gesit meningkatkan fungsi DPD sebagai kamar penting MPR. Siap mengubah tatanan yang semakin dikendalikan oligarki. 

Menjadi tempat pengaduan atas peminggiran kedaulatan rakyat. Berjuang di ranah keumatan agar terhapus Islamophobia. 

"LaNyalla rasanya terus menyala dan menyalak," tandasnya. 

Menurut Rizal Fadillah, triumvirat perubahan ini akan berpeluang berkiprah menentukan jika semakin menguat gelombang rakyat untuk mendorong rezim selesai tahun 2024, bahkan sebelumnya. 

Aksi-aksi di berbagai belahan tempat sudah berslogan Jokowi mundur atau turun. Artinya semangat rakyat adalah perubahan. Ada rasa jenuh, jengkel dan putus harapan kepada status quo dan kepanjangan tangannya

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network