SURABAYA, iNews.id - Setelah dua tahun berkarya dalam bayang-bayang pandemi, akhirnya pelajar Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya bisa menampilkan kreatifitas mereka.
Salah satu event spektakuler, yakni 'Kreatif Edufest' yang sudah tercatat dalam kalender sekolah pun digelar secara terbuka.
Di panggung beken dengan sorotan warna-warni lampu dihalaman sekolah, anak-anak kreatif itu menumpahkan bakat yang selama dua tahun ini hanya dilakukan secara daring.
Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Suyono, menuturkan Edufest merupakan acara pembelajaran yang dikemas dalam wadah Festival, yaitu Education dan Festival.
"Edifest ini gabungan dari assembly dan festival. Biasanya kita laksanakan di gedung. Berhubung tahun ini belum memungkinkan maka kita laksanakan di sekolah," ujarnya.
Edufest, lanjutnya untuk memfasilitasi peserta didik agar bisa menyalurkan bakat dan keterampilannya, terutama dari sisi kegiatan lifeskill. Seluruh siswa mendapat kesempatan untuk tampil di panggung.
Selama 3 hari mulai 16-18 Juni 2022, anak-anak kreatif secara bergantian membuat panggung Edufest 2022 meriah.
Setiap kelas bebas mengusung tema masing-masing.
Diawali kelas 3 dan kelas 4, kemeriahan Edufest 2022 dilanjutkan kelas 2 dan 5 pada Kamis (16/6). Kemudian kelas 1 akan menjadi pamungkas perhelatan Edufest tahun ini.
Suyono berharap, melalui event tersebut peserta didik Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya memiliki pengalaman yang menarik.
"Selama 3 hari kedepan, Edufest 2022 bisa disaksikan melalui youtube sekolah. Orangtua tetap bisa menyaksikan, meskipun saat bekerja atau dalam perjalanan," ucapnya.
Helatan Edufest 2022 di hari pertama ini cukup meriah. Anak-anak kreatif yang duduk dibangku kelas 4 cukup piawai menampilkan budaya-budaya yang ada di Asia Tenggara.
Tampil secara hibryd, mereka mempraktekkan secara langsung bagaimana model-model tarian yang ada di Asia Tenggara.
Kostum warna-warni khas negara-negara sahabat yang dipadu dengan musik etnic cukup mencuri pandangan. Raut wajah anak-anak kreatif itupun seolah menyampaikan pesan bahwa mereka siap menyambut pembelajaran tatap muka.
Editor : Ali Masduki