SURABAYA, iNews.id - Pandemi Covid-19 merubah sendi-sendi kehidupan. Termasuk desain dan bahan dasar furnitur.
Mahasiswa program Interior Product Design (IPD) UK Petra mencoba menawarkan puluhan desain baru furnitur.
Sedikitnya ada 27 karya dari mahasiswa Interior Product Design semester 4 dan 6 dipamerakan di Amphiteather Pakuwon City Mall.
27 karya yang dipamerakan selama tiga hari ini terdiri dari 13 karya dari Studio Interior Product Design for Workspace (IPD-WS), yang merancang furnitur untuk bekerja di ruang kerja pribadi.
Kemudian 14 mahasiswa dari studio Interior Product Design for Cultural Space (IPD-CS) merancang furnitur untuk ruang publik non komersial.
Karya Aldwin Nathaniel Pranoto misalnya. Karya yang ia beri nama KUJA Bench ini merupakan kursi yang menerapkan budaya belajar dan bekerja di UK Petra.
KUJA Bench merupakan kursi tunggu yang ramah lingkungan dengan menggunakan limbah kayu mahoni, meranti, pinus, dan jati.
KUJA Bench karya Aldwin Nathaniel Pranoto
“KUJA Bench memiliki inovasi duduk dengan dua posisi. Dimana saat pengguna membelakangi meja, berfungsi sebagai tempat barang dan pada saat sebaliknya, kursi memberikan fasilitas meja untuk belajar dan bekerja bersama dengan jarak diantaranya untuk menjaga keamanan bersama," ujar mahasiswa semester 6 itu.
Kemudian CLOUDY CHAIR, karya milik Andrea Hansen dari mata kuliah IPD-WS. Furnitur ini merupakan satu set fasilitas duduk untuk bekerja.
Kursi yang mengakomodasi berbagai posisi duduk seperti setengah bersila hingga setengah jongkok ini tepat digunakan dalam ruangan yang sempit.
CLOUDY CHAIR karya milik Andrea Hansen
“Kursi kerja multifungsi menggunakan material kulit sintetis ini dapat digunakan untuk belajar, bekerja, bahkan untuk aktivitas bersantai disaat menggunakan hp," terangnya.
Uniknya, para pengunjung dalam pameran dapat memberikan masukan secara langsung pada mahasiswa sebagai bagian dari ujian terhadap prototype desain yang dibuat.
Tetapi sebelum dipamerkan, desain-desain para mahasiswa ini tentu saja telah melalui uji coba terlebih dahulu agar menghasilkan desain yang nyaman untuk digunakan.
Dosen penanggungjawab pameran, Grace Mulyono, menuturkan pandemi yang melanda dunia dua tahun belakangan, tentu membuat hidup manusia berubah. Termasuk perubahan furnitur untuk mendukung aktifitas manusia.
"Maka dari itu melalui pameran ini para mahasiswa UK Petra membuat dan menampilkan perubahan furnitur setelah masa pandemi," tuturnya.
Terlebih, Indonesia sebagai negara penghasil kayu dan furnitur terbesar di dunia, sangat disayangkan jika tidak di manfaatkan secara maksimal. Untuk itulah bahan utama pameran kali ini menghadirkan material alam, khususnya kayu.
"Kami berharap generasi muda semakin bangga akan kekayaan alam Indonesia, hingga mampu membawa desainer-desainer muda Indonesia bersaing di pasar global," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki