SURABAYA, iNews.id - Kulit wajah dan jari-jemarinya tampak mengkerut. Namun semangat muda masih terlihat dari senyumnya kala menyambut calon pembeli.
Dia adalah Mbah Tani. Nenek 77 tahun yang menggelar dagangannya lapak semi permanen Pasar Gubeng Masjid Surabaya. Pasar rakyat di sisi timur selatan Stasiun Gubeng Surabaya.
Mbah Tani menjual berbagai hasil kebun. Seperti pisang, pepaya, polo pendem. Juga lontong sayur dan telur ayam kampung. Beberapa dagangan hasil kulakan. Sementara masakan ia racik sendiri.
Keceriaan seolah enggan putus. Tuntutan hidup ia tanggalkan. Asal cukup bisa makan hari ini dan melakukan keseharian naik kereta api pulang pergi setiap hari. Bayangkan. Tiap hari dari Jombang ke Surabaya. Begitu pula sebaliknya.
Dia bangun saat dini hari sebelum ayam berkokok. Pukul tiga pagi bergegas bersiap diri menuju stasiun Cukir Jombang. Biasanya ia diantar becak. Bayar Rp 20.000 dari rumahnya.
Editor : Ali Masduki