Kiai asal Jombang ini menerangkan, membaca Al Qur’an tidak akan ada ruginya. Sebab ada tujuan dan fungsi orang mempelajari Al Qur’an dengan benar. Diantara fungsi yang bisa dirasakan adalah, menumbuhkembangkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Alqur’an, mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran, dan menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat Alqur’an dalam perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari hari.
Sedangkan tujuan dari belajar baca tulis Al Qur’an adalah supaya siswa dapat memahami dan mengamalkan isi Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “Yang paling penting adalah baca tulis Al Qur’an itu sendiri salah satunya sebagai pedoman hidup dari tiap ayat yang dibaca mengandung 10 kebaikan didalamnya,” tutur Muhyiddin.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Sa’adah Wirosari, Grobogan Jawa Tengah, KH. Moch. Nur Cholis mengatakan, pihaknya sengaja memanggil ahli Al Qur’an dari Jombang Jawa Timur untuk melakukan transfer keilmuan. Menurut dia, ada metode-metode baru dalam pembelajaran Al Qur’an yang perlu disampaikan ke santri.
“Beliau (KH Muhyidin Ma’sum, MH) kan ahli Al Qur’an. Kita ingin mengetahui metode membaca Al Qur;an terbaru. Kita juga ingin santri dan masyarakat semangat untuk belajar Al Qur’an,” ujarnya.
Nur Cholis menegaskan, metode baru ini sangat membantu santri untuk bisa membaca dan memahami Al Qur’an. “Artinya pembelajarannya nanti sudah tidak konvensional. Namun mengikuti perkembangan zaman,” papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto