3. Tarian Suling Dewa, Suku Bayan, Lombok Utara
Suling dewa termasuk salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum acara berlangsung, masyarakat suku Bayan terlebih dahulu menentukan hari, waktu, dan tempat yang dinilai baik untuk melaksanakan ritual tersebut.
Selain itu, masyarakat Bayan juga menyiapkan sesaji yang berupa kembang, makanan dan kapur sirih. Kapur sirih menjadi komponen yang paling penting dan dipercaya dapat mendatangkan hujan.
4. Tradisi Cambuk Badan Tiban, Suku Jawa-Tulungagung
Ritual cambuk badan tiban termasuk tradisi warisan raja Kediri yang terus dilestarikan oleh warga desa Trajak, Boyolali, Tulungagung, Jawa Timur. Kala kemarau panjang melanda, warga mulai kesulitan untuk mendapatkan air, maka tradisi ini dilakukan oleh pria dewasa.
Sama halnya dengan tradisi suku Tengger, para pria dengan bertelanjang dada, satu lawan satu, saling cambuk tubuh mereka di tengah lapang. Darah yang keluar akibat cambukan dipercaya dapat mendatangkan hujan.
5. Tari Gundala-Gundala, Suku Batak Karo-Sumatera Utara
Tari gundala-gundala disebut juga tari Gundala Karo yang termasuk tari berasal dari Kabupaten Karo yang terletak di kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara. Tarian ini disajikan saat warga Karo mengalami kemarau panjang untuk memanggil hujan atau dalam bahasa batak di sebut Ndilo Wari Udan. Para penari Gundala mengenakan kostum dengan pakaian seperti jubah dan topeng yang terbuat dari kayu.
Editor : Arif Ardliyanto