get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

1000 Kantong Plastik Darah Ditemukan Mengandung Penyakit Menular, Ada Sifilis hingga HIV/AIDS?

Kamis, 21 Juli 2022 | 14:57 WIB
header img
Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya sedang dihebohkan temuan kantong darah yang mengandung penyakit menular.(Foto : SINDOnews)

SURABAYA, iNews.idPalang Merah Indonesia (PMI) Surabaya sedang dihebohkan temuan kantong darah yang mengandung penyakit menular. Jumlah darah yang diindikasikan mengandung penyakit menular mencapai seribu kantong darah.

Penyakit yang terindikasi menular kebanyakan adalah Hepatitis B, semua kantong telah dikumpulkan untuk dimusnahkan supaya tidak terjadi penularan bagi orang yang membutuhkan darah.

Dokter Wandai Rasotedja, Kabag Pelayanan dan Humas UTD PMI Kota Surabaya mengatakan, selama 6 bulan terakhir total ada sekitar 60 ribu pendonor. Seribu lebih kantong darah di antaranya dimusnahkan karena mengandung 4 jenis penyakit menular yaitu Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, dan HIV/AIDS.

“Sekitar 2 – 4 persen dari 60 ribu itu Hepatitis B, kalau HIV/AIDS 0,1 persen. Urutannya paling banyak Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, dan HIV/AIDS,” kata dr. Wandai.

Kantong darah yang terkontaminasi itu diketahui dari pemeriksaan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) yang dilakukam setiap seseorang usai mendonorkan darahnya. “Saat diambil darahnya, akan ada darah yang ditaruh dalam tabung, 2 sampai 3 tabung. Untuk diperiksa golongan darah, kemudian screening antibodi, kemudian akan diperiksa IMLTD ada 4 jenis penyakit,” papar dr. Wandai.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tanda positif maka darah itu akan dikarantina kembali selama beberapa jam. Kemudian dilakukan pemeriksaan ulang, jika tetap positif maka langsung dibuang. dr. Wandai memastikan, kantong darah yang terkontaminasi itu tidak sampai terdistribusi ke masyarakat. “Cek IMLTD ini sifatnya screening jadi potensi sekecil apa pun akan terdeteksi,” katanya lagi.

Kemudian pendonor akan dipanggil dan diberikan konseling serta pemeriksaan 3 kali yang terbagi setiap 3 bulan sekali. Ini bertujuan untuk mencegah pendonor, mendonorkan darahnya lagi. Kecuali, setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya negatif. Maka, pendonor diperbolehkan kembali.

Dokter Wandai juga mengimbau masyarakat untuk donor darah. Karena selain mendapatkan berbagai manfaat bagi tubuh, juga mendeteksi dini penyakit. “Pemeriksaan darah berkala itu sangat membantu karena bisa terdeteksi, jadi untuk pengobatan dan lain sebagainya mudah,” ujarnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut