get app
inews
Aa Read Next : Sedap-Sedap Takut Jadi Wanita Simpanan, Inilah Resiko yang Ditanggung

Kisah Pasukan KNIL Salurkan Hasrat Seks, Ambil Pribumi Jadi Wanita Simpanan

Minggu, 24 Juli 2022 | 09:00 WIB
header img
Militer KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger) masa Pemerintahan Hindia Belanda memiliki cara unik untuk membuat pasukan terus berjaya. Mereka diperbolehkan untuk mengambil wanita simpanan. (Foto/MPI)

SURABAYA, iNews.id - Militer KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger) masa Pemerintahan Hindia Belanda memiliki cara unik untuk membuat pasukan terus berjaya. Mereka diperbolehkan untuk mengambil wanita simpanan dari pribumi sebagai penyalur hasrat  seks.

Praktek pergundikan atau menyimpan perempuan tanpa ikatan pernikahan (samen laven) atau kumpul kebo, terjadi di lingkungan militer KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger) masa Pemerintahan Hindia Belanda. Seorang serdadu KNIL dibolehkan memiliki nyai atau moentji, yakni sebutan untuk perempuan simpanan di dalam tangsi militer. Setiap usai bertugas, tentara dipandang butuh dilayani.

Mereka perlu perempuan untuk mengurus pakaian, senjata, makanan, bersih-bersih ruangan, hingga layanan di atas ranjang. Bagi KNIL, praktik pergundikan tersebut tak perlu dilarang karena menguatkan mental tentara.

Jenderal Haga, pemimpin KNIL dalam suratnya kepada Menteri Penjajahan L.W.Ch Keuchenius tahun 1887 menyebut, pelarangan pergundikan justru hanya akan menimbulkan kerugian. Ketidakhadiran para perempuan di tangsi militer justru akan membuat para serdadu mengalami rasa kehilangan yang besar. “Pelarangan pergundikan tangsi pasti akan memberi pengaruh yang merugikan dalam merekrut para Pribumi dan orang-orang Ambon,” tulis Jenderal Haga seperti dikutip dari buku Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda.

Pada tahun 1898, jumlah tentara KNIL di Hindia Belanda sebanyak 42.000 orang. Sebanyak 18.000 orang diantaranya adalah serdadu Eropa dan selebihnya merupakan tentara pribumi. Di dalam tangsi militer, mereka memiliki julukannya sendiri.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut