SURABAYA, iNews.id - Aksi kelompok model dadakan Tunjungan Fashion Week di Jalan Tunjungan Surabaya membuat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi murka. Eri meminta Satpol PP untuk turun dan membubarkan acara terseburt.
Kemarahan Eri ini bukan tidak beralasan, acara model dadakan ini sangat mengganggu kemacetan di sepanjang jalan, dan cenderung mengganggu lalu lintas pengguna jalan. “Ini bukan soal tidak pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama, kenyamanan pengguna jalan dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan,” ujar Eri Cahyadi dikutip dari instagram @ ericahyadi_
Perogram ini bisa dilakukan, misalnya saat car free day sebagai unjuk kreasi fashion anak-anak muda Surabaya. Dengan konsep terjadwal dan berizin, agar bisa diatur sehingga kreasi semacam ini tidak dapat menimbulkan kemacetan karena memang dilakukan pas car free day dan di ruang-ruang publik non jalan raya.
“Soal konsep outfitnya, silakan berkereasi. Namun, harus tetap menginspirasi, pating pecotot dan sing gak karu-karuan, juga harus mencerminkan karakter khas arek suroboyo,” ujarnya.
Soal fashion sendiri akan difasilitasi oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya dengan berbagai pergelaran nya. Termasuk dengan menampilkan brand-brand lokal dan UMKM secara rutin, lewat Surabaya Fashion Week dan banyak lagi. Pelatihan desain fashion juga dilakukan agar tumbuh desainer-desainer fashion juga dilakukan agar muncul lah desainer fashion handal dari Surabaya.
Khusus nya di Jalan Tunjungan sendiri,kata Eri, sejak November 2021 Pemkot Surabaya telah meluncurkan konsep Tunjungan Romansa sebagai ruang kreasi seni, budaya, ekonomi kreatif, musik, fashion hingga kulineran.
"Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan," ucapnya.
Penulis : M.Afra Al-Faiz I.D SMK Ketintang, Magang
Editor : Arif Ardliyanto