SURABAYA, iNews.id - Festival Mahakarya Vokasi Road to Harteknas 2022 yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Grand City Mall, Surabaya, menjadi ajang eksistensi para pelajar.
Salah satunya peserta didik SMK PGRI Mejobo, Kudus. Sekolah yang terkenal dengan kompetensi keahlian di bidang make up ini unjuk kebolehan dengan menggelar demo art make up bertema luka bakar.
Secara sederhana, art makeup merupakan seni makeup yang tidak hanya berguna untuk kecantikan saja, tetapi juga menghadirkan karakter pada seseorang.
Selain bekerja di industri perfilman, di era industri 4.0 seorang ahli make up karakter bisa memanfaatkan media sosial seperti youtube, IG, hingga Tiktok untuk menghasilkan peluang kerja baru sebagai konten kreator atau blogger untuk menghasilkan uang.
Dalam demo tersebut, SMK PGRI Mejobo menghadirkan Jeslin Gabriela, siswa kelas 11 Jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut yang tidak hanya terlihat piawai dalam mengaplikasikan riasan wajah kreatifnya, tetapi juga luwes dalam berinteraksi dengan para pengunjung yang menjadi peserta demo.
Selain Jeslin, beberapa siswi SMK PGRI Mejobo lain juga menunjukkan kompetensi mereka saat membantu para peserta demo yang umumnya merupakan para pengunjung mal dan juga siswa dari sejumlah sekolah yang ada di Surabaya.
Para peserta demo art makeup sendiri tampak begitu antusias memperhatikan tahapan demi tahapan dalam membuat riasan karakter luka bakar yang diperagakan Jeslin dari atas panggung.
Beberapa peserta tanpa terlihat bingung untuk membedakan mana-mana saja produk yang akan di aplikasikan di atas kulit mereka, karena untuk membuat riasan karakter ini rupanya tidak hanya membutuhkan skillls khusus saja, tetapi juga banyak bahan yang tidak umum digunakan pada riasan biasa.
“Bingung, banyak sekali jenisnya,” kata Sri Wulandari, siswi kelas 12 SMKN 12 Surabaya yang ikut dalam sesi demo bersama beberapa rekannya lainnya.
Menurut Sri, sebagai siswi jurusan seni tari, ia memang mendapatkan pelajaran seni make up. Namun jenis make up yang diajarkan lebih untuk riasan pada tari. Misalnya riasan untuk jenis Jawa Timuran atau riasan untuk tari Solo.
Tidak seperti Sri yang sedikit bingung, peserta lainnya, Lukman Febriansyah justru mengaku memang sudah lama berkeinginan untuk belajar riasan karakter. Ia bahkan sudah memiliki sejumlah bahan yang digunakan membuat make up karakter.
Meskipun laki-laki, Lukman tak segan mengikuti demo make up. Menurutnya make up menjadi salah satu keterampilan yang tidak hanya dominasi perempuan saja. Apalagi saat ini banyak makeup artist yang justru laki-laki.
Peluang Masa Depan
Di tempat terpisah Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengapresiasi kegiatan demo art make up dari SMK PGRI Mejobo.
Sebagai ajang untuk pameran hasil karya peserta didik vokasi, Mahakarya Vokasi juga harus menampilkan kompetensi-kompetensi keahlian para peserta didik vokasi kepada masyarakat secara luas. Seperti kompetensi di bidang rias karakter dari SMK PGRI Mejobo tersebut.
“Apalagi pendidikan vokasi memang menekankan pada keahlian dan kompetensi peserta didik. Jadi keahlian dan keterampilan peserta didik, dalam hal ini membuat riasan karakter juga harus tampil,” kata Kiki.
Masih menurut Kiki, dengan berkembangnya media sosial seperti youtube, IG , hingga Tiktok, para siswa bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai self promotion.
“Jadi tinggal bagaimana siswa memperkaya kompetensi mereka agar bisa menangkap peluang dari industri make up di Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki