SURABAYA, iNews.id - Pengguna jalan kerap dibikin gagal fokus saat berada dibelakang bak truk. Bahkan tidak sedikit yang pada akhirnya tersenyum, padahal jalan sedang macet parah.
Penyebabnya, mereka melihat sejumlah lukisan disertai tulisan nakal dan lucu. Pemandangan itu sering ditemui di jalanan Pantura.
Tak hanya lucu, tulisan-tulisan tersebut kadang membuat kita yang membaca ingin cepat pulang bertemu orang terkasih.
Sederet tulisan lucu yang terpampang jelas, mulai dari gambar-gambar seksi dan tulisan yang membuat kita tertawa geli.
Bagi pengguna jalan di belakang truk itu, membaca kalimat itu adalah hiburan. Sementara bagi sopir truk, gambar dan tulisan itu bisa merepresentasikan kehidupan sang sopir.
Seperti diketahui, sopir truk selama ini dicitrakan lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan ketimbang bersama keluarga di rumah.
Kehidupan di jalanan yang jauh dari keluarga memiliki beragam godaan, salah satu godaan akan hadirnya sosok perempuan lain di kehidupan sang sopir.
Gambar perempuan itu bisa dimaknai sebagai pesan akan adanya godaan dalam setiap pekerjaan. Godaan yang dimaksud bisa berupa hadirnya perempuan lain dalam kehidupan.
Pemandangan ini seperti menjadi hiburan tersendiri ketika mengalami kemacetan di jalan. Terlebih tak bisa dimungkiri, bahwa kemacetan kerap membuat emosi naik. Namun ketika membaca tulisan yang terkesan lucu bahkan nyleneh, bisa menghibur penat.
Berikut ini tulisan-tulisan di bak truk yang bikin ketawa dan membuat bergairah, ini contoh-contohnya:
1. Nafkahku demi desahmu
2. Ora usah dolanan barang nylempit, enake sak menit rekosone sundul langit
3. Lelahmu buat masa depanmu, tetap semangat sayang, semoga penuh berkah, i love you
4. Yen tak tinggal golet duet, ojo selingkuh ya yank
5. Cukup aku saja yang pake masker, kamu dirumah aja pake daster
6. Bukannya aku tak memperhatikanmu tapi aku sibuk kerja untuk membahagiakanmu
7. Gpp ga jadian yang penting kejadian
8. Aku kerja keras karena aku yakin untuk halalin kamu tak dukup dengan cinta
9. Lipstik boleh mahal, tapi bibir jangan murahan
10. Janji tak nakal lagi, kalau nakal lagi, janji lagi
Editor : Ali Masduki