Menurut Wali Kota Eri, pembangunan rumah sakit di Gununganyar ini memang sangat penting karena selama ini terpusat di RSUD Soewandhie, sehingga tidak heran jika di RSUD Soewandhie sering penuh. Karenanya, pemkot bersama DPRD Surabaya sepakat untuk membangun rumah sakit di Surabaya Timur atau di Gununganyar untuk memecah kepadatan di RSUD Soewandhie.
“Saya terima kasih banyak kepada pimpinan DPRD dan anggota DPRD Surabaya, karena beliau-beliau ini mempunyai visi yang sama untuk menyelesaikan kepentingan umat Surabaya. Makanya, dengan pembangunan rumah sakit ini kita berharap tidak ada lagi antrian panjang di RSUD Soewandhie, karena semuanya sudah kita pecah pelayanannya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono juga bersyukur karena pada saat Rapat Paripurna itu Wali Kota Eri beserta jajarannya langsung merespon cepat usulan anggota DPRD Surabaya yang mengusulkan skema pembiayaan pembangunan itu diubah menjadi 3 tahun, bukan 2 tahun. Tujuannya supaya APBD Surabaya punya kelonggaran untuk skema pembiayaannya. “Nah, untuk anggaran pembangunan rumah sakit itu sekitar Rp 507,5 miliar,” kata Adi.
Sebenarnya, pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur yang nantinya akan berlokasi di Gununganyar itu merupakan usulan lama dari DPRD Surabaya. Usulan tersebut akhirnya disetujui oleh Pemkot Surabaya dan rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2023-2025.
“Insyallah nanti rumah sakit ini tipe C yang akan melayani pengobatan dari kawasan sekitarnya, mulai dari Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, dan juga Wonocolo. Nanti bisa berobat di situ,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto