SURABAYA, iNews.id - Sejak pemerintah Indonesia menargetkan angka bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, pemanfaatan sumber energi bersih di berbagai sektor semakin meningkat.
Mulai dari sektor industri, komersial, sosial, hingga residensial yang mendukung konsep sustainability, smart, dan eco lifestyle.
Bahkan, ragam produk berbasis keberlanjutan yang tersedia pada platform belanja online mampu memudahkan masyarakat untuk beralih menerapkan gaya hidup modern yang ramah lingkungan.
Salah satu penerapan eco lifestyle ini adalah dengan memanfaatkan sumber energi bersih, yaitu energi surya yang dapat diaplikasikan dengan aman, cepat, dan mudah pada hunian rumah tangga.
Pengguna sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap sudah mencapai angka 5.800 per bulan Juni 2022, meningkat 25 % dibanding tahun sebelumnya.
Memiliki visi untuk memudahkan dan membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menerapkan eco lifestyle melalui penggunaan sistem energi surya, SUNterra saat ini telah menjadi mitra strategis Sungrow melalui kerja sama Utomo SolaRUV Partner.
Sejalan dengan visi SUNterra untuk memberi teknologi terbaik ke masyarakat dan pengguna PLTS di Indonesia, saat ini menjadi pengguna pertama di Indonesia Inverter seri premium terbaru dari Sungrow SG125CX-P2.
Inverter ini dirancang untuk pengaplikasian sistem PLTS Atap pada segmen komersial industrial, dan mampu menghadirkan hasil daya yang lebih tinggi, peningkatan keamanan, serta penggunaan yang lebih fleksibel.
SG125CX-P2 memiliki teknologi Power Max canggih, fitur untuk melacak titik daya tertinggi secara akurat untuk memastikan sistem PV bekerja pada keadaan pembangkit listrik yang optimal secara konstan.
Sebagai distributor resmi dan pusat servis Sungrow di Indonesia, Utomo SolaRUV melalui perwakilannya menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Khususnya PLTS, baik di rooftop bangunan, lokasi perairan (floating PV), maupun lokasi bekas lahan tambang.
Produk Utomo SolaRUV turut berkontribusi pada proyek EBT perusahaan nasional maupun showcase G20 di Bali khususnya di PLTS Terapung Muara Tukad dengan TKDN produksi Indonesia.
Selain level industri, transisi energi melalui PLTS Atap juga perlu didorong penggunaannya pada level rumah tangga maupun komersial.
Managing Director Utomo SolaRUV yang juga anggota B20 Indonesia Energy, Sustainability and Climate Task Force, Anthony Utomo mengatakan, pada 2021 Indonesia membangun pembangkit tenaga surya dengan kapasitas sekitar 200 MW. Sebanyak 90 MW di antara proyek ini memakai inverter Sungrow.
"Kami siap menghadirkan teknologi PLTS terbaik berkualitas internasional," katanya.
Anthony melanjutkan, energi listrik yang dikonversi menggunakan Inverter Sungrow mampu menghasilkan efisiensi hingga 99%, tahan terhadap suhu ekstrim dan telah diakreditasi di level internasional.
"Selain inverter, Sungrow juga mengembangkan teknologi PV Terapung (Floater PV) yang telah diaplikasikan pada proyek PLTS Terapung terbesar di dunia berkapasitas 40 MWp di Provinsi Anhui, Tiongkok,” ujar Anthony Utomo.
CEO SUNterra, Fanda Soesilo menambahkan, sebagai bagian dari Grup SUN, pengembang proyek PLTS skala rumah tangga, sosial, industri dan komersial nomor satu di Indonesia, pihaknya menyambut antusias kerja sama strategis ini.
Hal itu diharapkan agar SUNterra dapat menyediakan layanan terintegrasi yang tepat guna melalui penggunaan teknologi yang reliabel bagi calon pelanggan SUNterra.
"Kami juga melihat Sungrow merupakan produsen kelas dunia yang bankability serta dukungan layanan after sales service lokal yang mumpuni. Sehingga kerja sama strategis ini mampu memberikan kepastian kepada para pelanggan SUNterra dalam penyediaan kepastian teknologi terbaik, ketahanan cuaca dan pelayanan oleh SUNterra dalam melayani masyarakat Indonesia," terangnya.
"Penggunaan Inverter Sungrow keluaran terbaru ini merupakan symbol kerja sama strategis antara SUNterra dengan Sungrow, dan akan segera kami gunakan di salah satu proyek SUNterra di klien komersial di daerah Cikarang,” imbuh Fanda Soesilo.
Dalam setiap proyeknya, SUNterra terus mengadaptasi sistem dan teknologi terkini. Tidak hanya melalui produk panel ataupun inverter canggih yang ditawarkan, SUNterra memiliki layanan berbasis Mobile Apps dimana pelanggan dapat melakukan pemantauan kinerja PLTS real-time dan dapat menghitung keuntungan penggunaan PLTS melalui Solar Calculator yang tersedia.
Tidak hanya itu, SUNterra juga turut memperkenalkan metode pembayaran inovatif yang tidak membebani konsumen dengan biaya di awal. Hal tersebut tentunya menjadi wujud komitmen untuk menghadirkan produk dan layanan terbaik kepada masyarakat untul kemudahan beralih ke energi surya.
Pada kesempatan ini, Sungrow melalui Utomo SolaRUV memberikan inverter string sebagai simbolisasi dimulainya jalinan kerja sama strategis antar Sungrow dan SUNterra.
Sebagai informasi, SUNterra merupakan lini bisnis dari Grup SUN, perusahaan pengembang proyek sistem tenaga surya terbesar di Indonesia yang memiliki portofolio di 4 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Australia.
Mengantongi proyek lebih dari 250 MWp, Grup SUN melalui SUNterra hadir untuk melengkapi ekosistem industri energi surya yang berfokus pada sektor residensial, sosial, dan komersial di Indonesia.
Hingga kini, SUNterra telah mencatatkan proyek PLTS lebih dari 2,5 MWp dalam kurun waktu 1,5 tahun operasional.
SUNterra membawa misi untuk meningkatkan penggunaan panel surya sebagai energi alternatif ramah lingkungan dengan layanan yang terjangkau dan menyeluruh melalui pemanfaatan teknologi berbasis aplikasi.
Aplikasi SUNterra dapat diunduh di Google Play atau Apple Store dengan beragam fitur yang menawarkan kemudahan bagi para konsumen.
Dipimpin oleh tim ahli yang handal, SUNterra menyediakan teknologi dan komponen nomor satu di kelasnya.
Garansi 25 tahun diberikan untuk menjamin kualitas dan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan. Bersama SUNterra, hadirkan energi bersih untuk negeri Indonesia.
Editor : Ali Masduki