JAKARTA, iNews.id - Perjalanan karir Presiden RI, Joko Widodo tak semulus yang dibayangkan. Sewaktu menjadi pelaku usaha mikro kecil (UMK), ia pernah memiliki pengalaman meminjam modal ke bank senilai Rp30 juta.
Kisah perjalanan hidup Jokowi ini diungkapkan sewaktu memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) pelaku usaha mikro kecil (UMK) perseorangan di GOR Toware (HMS), Kabupaten Jayapura. Jokowi menyebut saat dirinya menjadi pelaku UMKM, bunga bank pada saat itu berbeda dengan sekarang. Di mana saat ini bunga bank hanya 3% dan itu pun disubsidi oleh pemerintah.
"Saya dulu ingat pertama kali berusaha saya pinjem Rp30 juta ke bank tapi bunganya gak kayak KUR sekarang bunganya mahal dulu (beda). KUR sekarang bunganya berapa? 3% tapi itu disubsidi pemerintah supaya usaha mikro usaha kecil kita bisa berkembang dengan cepat. Jadi segera manfaatkan yang namanya NIB ini kemudian akses ke permodalan yang namanya KUR," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (31/8/2022).
Kini, dia mengaku senang dapat memberikan NIB kepada pelaku usaha di luar Jakarta. "Saya senang setelah di Jakarta, kemudian NIB (diberikan) diluar Jawa yang pertama dilakukan di tanah Papua di Jayapura. Karena saya tahu menterinya dari Jayapura saya tahu," ucapnya.
Jokowi menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) ekonomi atau perputaran ekonomi digerakkan 61% oleh UMKM. Di mana hampir 97% urusan pekerja ketenagakerjaan juga atas kontribusi UMKM yang berjumlah kurang lebih 64 juta lebih.
"Tetapi tadi pak menteri investasi menyampaikan yang memiliki NIB yang telah didorong oleh kementerian investasi baru 1,8 juta artinya yang lain belum memiliki NIB. Oleh sebab itu (UMK Jayapura) beruntung telah memiliki NIB," ujarnya.
Jokowi menjelaskan bahwa diserahkannya NIB menjadi bukti pelaku UMKM di Jayapura telah resmi menjadi pengusaha formal. "Terus kalau sudah pegang ini seperti apa? Bapak ibu bisa akses permodalan ke bank minta yang namanya KUR kredit usaha rakyat," bebernya.
Jokowi pun mewanti-wanti kepada pelaku UMKM di Jayapura agar tidak menggunakan uang KUR untuk kepentingan pribadi. Misalnya membeli mobil, motor atau barang elektronik lainnya.
"Kalau ngitung kira-kira gamasuk gausah minjem, dihitung masih untung bisa angsur silahkan minjem. Dan kalau sudah minjem hati-hati pinjem dapet 50 juta jangan sekali-kali separuhnya untuk beli sepeda motor atau pinjem 200 juta 100 juta untuk beli mobil sekali-kali jangan dipakai yang namanya uang bank itu untuk beli barang-barang kenikmatan kemewahan seperti itu, ndak," lanjutnya.
Maka dari itu, Jokowi berharap uang yang dipinjam melalui KUR dapat dimanfaatkan semuanya untuk modal usaha dan investasi. "Nanti kalau dapat keuntungan sisihkan tabung ah mau beli mobil sisihkan sebulan untung 2 juta sisihkan, untung 3 juta sisihkan, untung 4 juta sisihkan kalau cukup silahkan kalau mau beli mobil silahkan. Tapi jangan pakai yang namanya pinjemin pokok bank itu dipakai untuk beli mobil beli sepeda motor atau beli TV atau beli yang lain-lain Ndak saya titip itu aja," sambungnya.
"Karena teman-teman saya dulu saat saya masih UMKM banyak yang jatuh dan gabisa bangun karena keliru ngitung kemudian pinejm untuk beli mobil senengnya hanya 6 bulan. Beli mobil senengnya hanya 6 bulan gabisa nyicil bank gabisa nyicil ke dealer. Mobilnya di ambil banknya juga bermasalah. Jangan seperti itu gunakan pinjeman bank itu untuk semuanya total modal usaha modal kerja modal investasi," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto