Seolah tak percaya, mendengar ucapan tersebut, Azis yang mengenakan kaos putih lusuh itu langsung menarik kerahnya ke atas, menutupi wajah dan seluruh kepalanya. Bocah bertubuh kurus ini menangis sesenggukan cukup lama.
Pun demikian dengan ibunya. Spontan ibu empat anak ini mengangkat kedua tangannya yang mulai keriput itu. Dengan berlinang air mata, mulutnya komat-kamit, seperti mengikuti suara batinnya - mendoakan Lita machfud Arifin.
“Siapa nama (lengkap) Ibu Lita,” tanya Eny Rosita kepada Ani Intelsari (ketua RW 09 Kedungdoro).
Sembari tak henti-hentinya menangis, beberapa kali, Eny Rosita terlihat memejamkan kedua matanya dan beberapa kali mengangguk-anggukan kepalanya sebagai rasa terima kasih atas niat Lita Machfud Arifin yang akan menanggung seluruh biaya pendidikan anaknya hingga lulus SMA.
Ambil Ijazah Daftar SMK
Setelah mengambil ijazah, kemarin Azis yang didampingi tim Lita Machfud Arifin langsung mendaftar sekolah di SMK Pariwisata Satya Widya, Jl Karangmenjangan, Airlangga, Kecamatan Gubeng Surabaya.
Semula, Azis sebenarnya memilih SMA Muhammadiyah 10. Tapi, mendadak rencana tersebut berubah dan memilih SMK.
“Saya memilih SMK dan mengambil jurusan tata boga, biar nanti bisa bekerja di perusahaan Ibu Lita,“ kata Azis.
Eny Rosita, Azis Maulana dan Nunuk Kusherijanto berkali-kali menyampaikan terimakasih kepada Lita Machfud Arifin yang rela berjalan kaki menyusuri gang kecil untuk menemuinya.
“Kami sekeluarga tidak bisa membalas budi baik Ibu Lita. Kami hanya bisa mendoakan semoga Ibu Lita selalu diberi keberkahan beserta seluruh keluarganya. Mudah-mudahan, apa yang menjadi niatnya dimudahkan oleh Allah ,“ kata Eny Rosita.
Ia tidak menduga, jika di hari itu, tangisannya selama ini akhirnya didengar oleh Allah dengan mengutus Lita Machfud Arifin untuk mendengar dan membantu kesulitannya selama ini. Terutama, tangisan Azis Maulana yang tak bisa melanjutkan sekolah.
Editor : Ali Masduki