Loyalis Gus Haris Bergerak, Baliho dan Spanduk Maju Calon Bupati Probolinggo Bertebaran ​​​​​​​

PROBOLINGGO, iNews.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Probolinggo tahun 2024 mulai memanas. Loyalis dr. Mohammad Haris Damanhuri atau Gus Haris mulai menyuarakan pilihannya, mereka menginginkan ada perubahan.

Gerakan loyalit Gus Haris mulai terlihat dengan keberadaan baliho-baliho dukungan, serta spanduk-spanduk bergambar Gus Haris beredar luas di Probolinggo. Ini membuktikan, Gus Haris memiliki masa yang kuat untuk bersaing dalam pemilihan kepala daerah mendatang. Masyarakat dan simpatisan tersebut mengatasnamakan Loyalis Gus Haris (Laris). Mereka mendukung penuh terhadap calon bupati asal keluarga Ponpes Zainul Hasan Genggong itu. 

Tak tanggung-tanggung, mereka langsung memasang ratusan baner yang disebar di pelosok-pelosok Kabupaten Probolinggo. 

Ketua Laris, Deny Ilhami mengatakan, kalau sosok seperti Gus Haris adalah yang paling ditunggu masyarakat Kabupaten Probolinggo kedepannya. Karena selain tokoh muda, Gus Haris juga mempunyai pemikiran brilian tentang nasib Probolinggo. Selain itu, yang bersangkutan juga merupakan salah satu keluarga dari salah satu pesantren besar di Probolinggo, yakni Pesantren Zainul Hasan Genggong. Tentunya bisa membawa Probolinggo menjadi lebih baik kedepannya. 

"Jadi bukan tanpa alasan, kami meminta Gus Haris untuk maju dalam persaingan pilkada bakal calon Bupati Probolinggo 2024 nanti," ucapnya. Jum'at (2/9/2022)

Berbicara pengalaman, lanjut Deny, Gus Haris kini menjabat sebagai Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra, Kabupaten Probolinggo. Serta juga, menjabat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kabupaten Probolinggo, masa bakti 2021 – 2026.

Deny menilai, sosok Gus Haris tidak perlu diragukan lagi. Karenanya, pihaknya tetap membuka diri bagi masyarakat yang hendak bergabung dalam Laris, guna mendukung Gus Haris sebagai Bupati Probolinggo pada tahun 2024. "Karena sosok Gus Haris lah, menurut kami mampu membawa Kabupaten Probolinggo lebih baik lagi ke depan," katanya.

Editor : Arif Ardliyanto