SURABAYA, iNews.id – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur (DPD-PDIP), Whisnu Sakti Buana mengatakan kolaborasi dana desa dengan komoditas sumberdaya hutan di desa wilayah hutan dapat mendorong ketersediaan pangan.
Kongkretnya, dengan program desa melalui dana desa dapat berkontribusi kelompok pelaku usaha perhutanan sosial agar komoditas produk bisa diunggulkan yang dapat melayani ketersediaan pangan di desa.
"Jika itu dilakukan, Insyallah ketersediaan pangan meningkat, dan desa tersebut dapat menurunkan prevalensi stunting," kata Whisnu Sakti, Senin (5/9/2022).
Hal tersebut dikomparasikan dengan data dari Pemerintah Propinsi jawa Timur tentang kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) di Jatim. Saat ini, setidaknya sudah ada 348 kelompok perhutanan sosial (KPS).
Sedangkan sekitar 489 kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) di Jatim sudah terbentuk. Ratusan kelompok ini memiliki usaha variatf dari segi agroforestri.
"Tentu ini bukan jumlah yang sedikit sebagai kelompok usaha di hutan," imbuh WS (Whisnu Sakti).
Mantan Walikota Surabaya ini menambahkan, dengan stimulan tersebut bisa dibilang sebagai sebuah potensi.
Sebab, terdapat sumberdaya yang menjadi modal dalam pengembangan produk kehutanan, dan berkesinambungan terhadap pemulihan ekonomi.
"Setidaknya menjadi satu tarikan nafas dengan capaian pangan dan bebas stunting, dari potensi sumber daya hutan yang ada di Jawa Timur," pungkas WS.
Editor : Ali Masduki