get app
inews
Aa Read Next : Jalan Utama Surabaya Macet, Konvoi Peringatan Hari Buruh May Day

Kisah Pilu Penari Remo Surabaya, Pernah Putus Kuliah yang Akhirnya Mendapatkan Beasiswa KIP Kuliah

Jum'at, 09 September 2022 | 19:59 WIB
header img
Monica Wara Santi, Alumni siswi SMKN XII Surabaya seorang penari remo memiliki perjalanan yang sangat menarik dan menyedihkan, pernah gagal kuliah. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNews.id – Perjalanan hidup orang berbeda-beda. Untuk menuju tangga sukses, seseorang harus jatuh bangun mulai dari nol hingga harus berani mengambil keputusan untuk melanjukan jenjang pendidikan lebih baik.

Kisah menyedihkan ini dialami Monica Wara Santi, Alumni siswi SMKN XII Surabaya. Sebagai seorang penari remo, memiliki perjalanan yang sangat menarik dan menyedihkan. Perjalanan hidup sebenarnya terjadi setelah Monica lulus sekolah. Layaknya siswa lain, ia pun ingin melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Akhirnya, ia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, dengan jurusan seni tari.

Perjalanan kuliah-pun tak berlangsung lama, semester tiga menjadi titik pahit keputusan yang harus diambil. Kuliah yang membuatnya senang harus putus terbentur faktor ekonomi. Galau, sedih, marah, dan menyesal bercampur dihati Monica. Namun apa daya, garis sang pencipta harus dilalui, cobaan maha besar ini harus dilalui.

“Saya memutuskan untuk merantau di darah tetangga, di Madura. Saya snagat patah semangat, dan waktu itu benar-benar tidak punya semangat,” aku Monica.

Waktu itu, ujarnya, keinginan untuk kuliah sirna, akhirnya ia memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya. Putri dari Wilhemus Wora dan Sumarni ini bekerja menjualkan kosmetik, namun pendapatan penjualan tidak mendukung untuk menyambung hidup. Apalagi, kondisi Covid-19 sangat berperan atas penurunan penghasilan.

Akhirnya, perempuan yang tinggal di Siwalankerto ini bekerja sebagai Barista di Kabupaten  Sampang, Madura. Satu tahun lamanya ia harus berjuang menyambung hidup, karena ketekunan dan keuletannya, pekerjaan sebagai Barista dijalani dengan santai. Bahkan, ia mengaku memiliki sedikit tabungan untuk bekal simpanan.

Sejumlah uang tabungan yang tak banyak ini membuat gelora Monica untuk melanjutkan kuliah muncul kembali. Akhirnya, ia memutuskan untuk kuliah ke Malang dengan mendaftarkan ke UniVersitas Negeri Malang. Hasil coba-coba ini berhasil, Putri Pensiunan Dishub ini diterima kuliah di Malang. Namun lagi-lagi, persoalan biaya menghantui pikiran gadis ini.

“Saya bercerita dengan Bunda Nonik untuk melanjutkan kuliah. Namun saya terbentuk biaya,” ucap dia.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut