Menurutnya, setelah kemarinnya bekerjasama dengan BPS, lalu selanjutnya pemkot akan bersinergi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim. Sebab, dengan data-data itu pemkot akan bisa melihat sejak awal, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk permasalahannya apa dan bagaimana. “Seperti UMKM yang sudah mendapatkan KUR disampaikan tadi ada 72 ribu tahun lalu dan tahun ini hingga Agustus 62 ribu. Maka, nanti saya akan cek, dari 72 ribu itu setelah mendapatkan KUR pendapatannya berapa dan saat ini omsetnya sudah berapa, dan masalahnya dimana?” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengaku sejak awal sudah menyampaikan kepada jajaran pemkot bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus berkolaborasi dengan stakeholder lainnya. Salah satu contohnya, UMKM yang mendaptkan KUR, kalau misalnya pemkot harus mengecek sendiri yang mendapatkan KUR, tentu akan kebingungan.
“Alhamdulillah sekarang kita bisa berkolaborasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim, sehingga kita akan memanfaatkan data ini. Insyallah data ini akan sangat membantu kita dan akan membantu warga Kota Surabaya untuk terus bergerak demi mengembangkan ekonomi Surabaya,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto