Logo Network
Network

Designer of The Year Istituto Marangoni Milan Buka Butik Karina Ghimas di Bintaro

Ali Masduki
.
Senin, 26 September 2022 | 07:37 WIB
Designer of The Year Istituto Marangoni Milan Buka Butik Karina Ghimas di Bintaro
Desainer Indonesia berbakat Karina Ayu Ghimas. Foto/Dok Pribadi

JAKARTA, iNewsSurabaya.idDesainer Indonesia berbakat Karina Ayu Ghimas (24), membuka butik ‘Karina Ghimas’ di kawasan Bintaro Tangerang Selatan. Karina merupakan desainer muda peraih penghargaan ‘Designer of The Year 2018’ dari sekolah fashion internasional Istituto Marangoni Milan Italia. 

“Alasan aku membuka butik, pertama supaya bisa berinterkasi secara langsung dengan klien tentang busana yang diinginkan. Misalnya klien mau kebaya yang seperti ini, ini, ini…, nanti aku bisa bantu saranin agar kebaya yang diinginkan bisa perfect sesuai harapannya,” kata Karina di sela pembukaan butiknya pada Minggu (25/9/2022).

Pemilik brand ‘Karina Ghimas’ itu membuka butik di Ruko Kebayoran Arcade 5, Jalan Boulevard Bintaro Jaya Nomor 25 memang bertujuan memanjakan para penyuka desain-desain hasil karyanya.

Sebab bagi Karina, berdiskusi langsung dengan pelanggan merupakan hal penting karena sebelum membuat rancangan atau desain busana, dia harus benar-benar memahami keinginan klien. 

“Sebab ada juga lho, klien yang bingung atau nggak tahu mau membuat busana seperti apa. Nah di situ, aku bakal bantu memberi suggest agar dia mendapatkan busana terbaik yang bakal mempercantik penampilannya,” tambah Karina yang sudah bisa merancang sendiri baju yang dia inginkan saat kelas 3 Sekolah Dasar.

Karina yang baru dua bulan menerjuni dunia desain secara profesional itu, memang fokus pada desain custom made attires atau busana pesanan khusus, mulai dari wedding dress, pre-wedding, kebaya, hingga baju kurung, di mana desain karya-karyanya juga bisa dilihat melalui akun IG @karinaghimas.

“Kalau style aku sendiri pasti ada klasiknya. Jadi kalau kebaya, ya tetap kebaya klasik, tapi detailnya modern,” papar Karina.

Sementara alasan kedua membuka butik, tak lain sebagai tempat produksi di mana seluruh tim pendukungnya seperti penjahit hingga pemasang payet, bakal berada di satu tempat sehingga memudahkan berkoordinasi untuk menghasilkan karya terbaik.

“Aku sih sangat fleksibel dalam mendesain kebaya atau busana apa saja sesuai permintaan pelanggan, karena kepuasan mereka merupakan hal utama,” tegasnya.

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Halaman : 1 2 3
Bagikan Artikel Ini