get app
inews
Aa Read Next : Kolaborasi Koperasi dan Teknologi, Akses Keuangan Digital Lebih Mudah di Ujung Jari

FEB Unair Ajak Lansia Melek Keuangan

Selasa, 27 September 2022 | 10:42 WIB
header img
Pegmas FEB Unair mengajak para lansia melek keuangan. Foto/Pegmas Unair for iNewsSurabaya.id

SURABAYA, iNews.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga mengajak para lansia melek keuangan. Ajakan tersebut dilakukan agar para lansia tidak salah dalam mengambil keputusan, terutama dalam mengelola keuangan.

Tim Pengabdian Masyarakat (Pegmas) FEB Unair Chorry Sulistyowati menuturkan, bahwa masalah keuangan tidak hanya dialami oleh orang-orang muda. Bahkan, orang-orang lanjut usia (lansia) juga bisa tidak berhasil menjaga stabilitas keuangan dalam jangka panjang. 

"Berbeda dengan para pekerja yang masih mendapatkan penghasilan dari gaji atau usaha lainnya. Orang-orang yang sudah pensiun atau tidak lagi bekerja mayoritas hanya memanfaatkan pendapatan dari dana pensiunnya saja atau dari anak. Namun masih ada yang melakukan kesalahan dalam mengelolanya," tuturnya.

Untuk itu, diperlukan perhatian yang serius dari semua pihak untuk upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup kelompok lanjut usia.

"Peningkatan kualitas hidup kelompok lanjut usia menjadi tujuan utama dalam pengabdian masyarakat melalui program literasi keuangan," katanya usai kegiatan Pengabdian Masyarakat kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan Surabaya.

Program yang didanai oleh Dana Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) FEB Unair tahun 2022 dan dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2022 ini bertujuan untuk mengenalkan keuangan dasar meliputi definisi investasi, simpanan, pinjaman, serta financial technology termasuk berbagai macam e wallet di Indonesia. 

"Pemahaman tentang manfaat menabung serta konsekuensi adanya pinjaman, cara memilih investasi yang tepat dan manajemen portofolio menjadi titik focus yang ingin dicapai dalam program pengabdian masyarakat ini," ungkap Chorry.  

Kegiatan ini, kata dia, sekaligus mendukung program dari OJK. Yakni untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, termasuk kelompok Lansia Kelurahan Gundih yang merupakan salah satu kelompok lansia aktif di Surabaya. Apalagi berbagai kegiatan positif untuk anggotanya seperti posyandu lansia, senam bersama, dan lain-lan masih berjalan.

Sementara itu, Made Gitanadya Ayu yang juga satu tim Pegmas FEB Unair menjelaskan, peningkatan kualitas hidup lansia dapat diperoleh dari berbagai cara. Salah satunya adalah memberikan pemahaman dasar cara mengelola keuangan. 

Pengelolaan keuangan secara bijaksana dapat menjadikan kelompok lansia mandiri dan tidak membebani sandwich generation. 

"Istilah sandwich generation adalah generasi yg terhimpit diantara memberikan nafkah untuk anak atau pasangan dan orang tua. Stigma negative lansia dapat dikikis dengan membentuk lansia yang merdeka secara keuangan atau financial freedom," jelasnya.

 

Ia melanjutkan, agar masyarakat luas termasuk kelompok lanjut usia dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Literasi Keuangan juga memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan. Lembaga keuangan dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan," paparnya.

Pengabdian masyarakat untuk kelompok Lanjut Usia Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan Surabaya ini diikuti sekitar 75 orang. Sebelum kegiatan dilaksanakan, tim pengabdian masyarakat melaksanakan survey lokasi dan berdiskusi dengan ketua kelompok lansia agar dapat memahami permasalahan yang ada di wilayah Gundih.

Setelah melakukan survey dan diskusi adalah melaksanakan edukasi atau sosialisasi mengenai keuangan meliputi pengenalan simpanan berupa tabungan, deposito dan pengelolaan pinjaman serta investasi yang bijaksana.

Suko, salah satu pengurus kelompok Lansia Gundih mengaku bahwa kehadiran tim Pegmas FEB Unair ini sangat bermanfaat.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali supaya bisa tahu istilah keuangan, kalua dulu Cuma denger dari anak saya saja," ujarnya.

Senada dengan Suko, Painem yang menjadi salah satu peserta edukasi akhirnya mengerti ragam e wallet di Indonesia seperti shopee pay, gopay, ovo, dan lain-lain

“Saya jadi ngerti selain ovo dan gopay masih ada dompet elektronik yang lain ya," ungkap Painem.

Lain dengan ungkapan Dewi, salah satu peserta yang mempunyai pinjaman pada Lembaga leasing. "Wah, kalau ndak utang nanti ndak punya motor mbak," celetuknya.

Dalam kesempatan ini peserta dapat berkonsultasi tentang keuangan langsung kepada tim supaya peserta mampu mengambil keputusan dengan bijaksana.

Kelompok lansia yang dapat secara bijaksana mengambil keputusan keuangan tidak akan membebani para sandwich generation (anak), sehingga lansia dapat meningkat kesejahteraan hidupnya. 

Perlu diketahui, kelompok penduduk lanjut usia di Surabaya mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Jawa Timur, persentase jumlah lansia di Surabaya terus bertambah. 

Pada 2018, jumlah lansia sebanyak 8,53 persen dan 2019 naik menjadi 8,84 persen. Jumlah tersebut terus bertambah pada 2020 sebanyak 9,19 persen dari total jumlah penduduk Surabaya, atau sekitar 253.751 orang lansia. 

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia atau dikenal dengan lansia merupakan salah satu indikasi keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Penambahan penduduk lansia berjalan beriringan dengan peningkatan angka harapan hidup. 

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, diketahui penduduk lansia di Jawa Timur pada Tahun 2020 telah mencapai 13,10 persen yang menunjukkan bahwa struktur penduduk Jawa Timur tergolong penduduk tua. 

Peningkatan jumlah lansia dapat membawa konsekuensi baik berupa potensi dan tantangan dalam pembangunan di Provinsi Jawa Timur. Peningkatan jumlah penduduk lansia menimbulkan konsekuensi yang kompleks. 

Penduduk lansia memiliki karakter sosial ekonomi yang berbeda dibandingkan dengan penduduk muda, sehingga membutuhkan perhatian khusus bagi para pengambil kebijakan agar arah pembangunan juga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk lansia. 
 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut