RAJA AMPAT, iNews.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Raja Ampat, dalam waktu dekat akan mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) berupa Operasi Katarak secara Gratis.
Baksos yang menyasar seluruh masyarakat baik itu yang berada diwilayah Raja Ampat maupun sekitarnya di Provinsi Papua Barat tersebut, dalam rangka memperingati National Health Day/Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke - 58 Tahun di Tahun 2022.
Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan selama 3 hari. Dimulai dari tanggal 1-3 November 2022 mendatang diruang operasi RSUD di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat.
Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak secara Gratis ini akan melibatkan sebanyak 18 dokter spesialis dibidangnya yang tergabung dalam PERDAMI (Perhimpunan Dokter Specialis Mata Indonesia), dibawah kepemimpinan Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Periode 2014-2019, Prof. Dr. dr. Nila DJuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K).
Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi L. Maspaitella, S.Gz,.MM kepada awak media dihalaman rumah sakit, Selasa (18/10) lalu, mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan operasi katarak secara gratis ini yang diadakan pihaknya sudah mulai berjalan. Pertamanya, dengan melakukan tahapan screening atau pemeriksaan kesehatan awal terhadap pasien atau pendaftar.
"Jadi, rangkaian kegiatan sudah berjalan dari hari Senin yang lalu, dimulai dengan tahapan screening (Pelayanan Kesehatan). Screening ini akan berakhir sampai dengan tanggal 22 Oktober 2022 mendatang," kata Meidi.
"Nah, ketika akan masuk pada tahapan pelaksanaan operasi katarak nanti, pasien atau pendaftar yang dinyatakan lolos dari screening awal, itu yang bisa kita dahulukan," imbuhnya.
Meidi melanjutkan, alasan pihaknya melakukan screening diawal, disebabkan hal tersebut merupakan bagian dari persyaratan utama untuk memeriksa kesehatan pasien itu sendiri. Misalnya terdapat tekanan darah tinggi yang dialami pasien, kita sudah bisa obati sebelum operasinya berlansung.
Disamping itu Meidi sambung menambahkan, pada saat operasi katarak dimulai nanti semua pasien sudah bisa tercover masuk didalam data sebagai peserta.
"Kamipun akui, kebutuhan masyarakat untuk ikut mendapatkan operasi katarak secara gratis ini tercatat sangat tinggi, makanya kita lakukan screening lebih cepat diawal agar semua pasien tercover dalam persyaratan kesehatan," terangnya.
Meidi menjelaskan, berdasarkan jadwal pelaksanaan operasi katarak gratis mulai diselenggarakan pada tanggal 1 sampai 3 November 2022 mendatang bertempat disalah satu ruang operasi milik Rumah Sakit yang dipimpinnya.
Dimana lanjut menurut Meidi kegiatan ini selain bekerjasama dengan TP-PKK Raja Ampat pihaknya juga didukung penuh PERDAMI atau Perhimpunan Dokter Specialis Mata Indonesia yang dipimpin lansung seorang Profesor Doktor dokter Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K). Dia merupakan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) periode 2014-2019 silam.
"Termasuk adanya dukungan dari Bank Central Asia Pusat. Sehingga sangat membantu fasilitasi kegiatan operasi katarak gratis ini bisa dilakukan di Raja Ampat," ungkapnya.
Lebih jauh Direktur RSUD Raja Ampat itu mengungkapkan, bahwa untuk perhari ini (Selasa lalu-red) data pasien atau peserta yang sudah terkumpul tercatat sebanyak 54 pasien.
Namun, masyarakat yang ingin mendapatkan operasi katarak secara gratis ini masih diberikan kesempatan sampai dengan tanggal 22 Oktober 2022 mendatang, akan tetapi harus mengikuti screening atau pemeriksaan kesehatan awal sebagai syarat utama.
"Dalam mensukseskan kegiatan operasi katarak gratis di Kabupaten Raja Ampat. Tentunya kami mendapatkan dukungan penuh dari PERDAMI (Perhimpunan Dokter Specialis Mata Indonesia) secara total mensponsori kami. Dimana tim dokternya akan membawa semua peralatan medis pendukung, serta Obat BMHP (Bahan Medis Habis Pakai). Tim Perdami yang akan datang berjumlah 18 orang semuanya dokter Specialis Mata, dan akan tiba tanggal 31 Oktober 2022 di Raja Ampat," sebutnya.
Menurut Meidi, Perdami (Perhimpunan Dokter Specialis Mata Indonesia) dibawah kepemimpinannya Prof Moeloek (Mantan Menkes-red) ini sangat berhati mulia, karena jauh-jauh mau melayani di kabupaten Raja Ampat. Raja Ampat sendiri merupakan daerah kepulauan, yang mana masyarakat lebih banyak aktivitasnya dilaut. Sehingga mengakibatkan mata mereka (Masyarakat-red) rentan terkena air laut dan sinar panas matahari.
"Dari data yang terkumpul saat kami turun lansung bersosialisasi terkait kegiatan ini di beberapa kampung, masyarakat banyak bertanya kepada kami, terutama mereka mengeluh karena terkendala ketika melihat dari jarak jauh dan melihat dekat. Oleh sebab itu mereka mengharapkan bantuan untuk bisa dicover juga pada kegiatan operasi katarak gratis ini," jelasnya.
Editor : Ali Masduki