Selain itu, ujar dia, harus ada kelebihan atau keunggulan dari kendaraan motor konversi Wijaya Putra. Dengan ketentuan itu, siswa-siswa melakukan perubahan dan pembenahan supaya lebih unggul disbanding kompetitor. “Kita dinilai unggul karena memiliki iga mode percepatan, mulai speed yang bias diatur oleh pengendara, kemudian fitur mundurnya, serta spidometer yang sudah memakai LED.
“Spedometer ini bisa menampilkan indicator baterai kecepatan, dan motornya sudah menggunakan Hub Drive, sehingga minim perawatan,” paparnya.
SMK Wijaya Putra Surabaya mampu mengalahkan 223 sekolah yang menyetorkan proposal lomba Konversi Motor BBM ke Motor Listrik. Foto iNewsSurabaya/ist
Uji kelayakan ini, ungkap Sujaddah, juga dilakukan dengan menggunakan dyno tes efisiensi baterai dan kecepatan. Kemudian ada uji akselesari 0-50 meter, dan uji speed bump sehingga kendaraan harus dalam keadaan stabil. “Jadi pengujinya dari Puslitbang, ESD, P3tech, Perguruan Tinggi, dan PLN. Dan Alhamdulillah kita juara dua ketgori SMK dan komunitas,” terang dia.
Editor : Arif Ardliyanto