get app
inews
Aa Text
Read Next : Penjabat Sementara Wali Kota Surabaya Rotasi Pejabat Pemkot, Ajudan Eri Cahyadi Jadi Lurah Sidosermo

Tekan Stunting di Surabaya, Kemenkes Bagikan Tablet Tambah Darah untuk Anak SMP

Kamis, 27 Oktober 2022 | 20:38 WIB
header img
Pemkot surabaya mendorong kemenkes untuk mengurangi stunting yang ada di Kota Pahlawan. Langkah yang dilakukan memberikan vitamin kepada siswa SMP. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) untuk menekan kasus stunting di Indonesia. Salah satu caranya yakni, dengan membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para remaja putri (rematri) di tingkat SMP melalui Kegiatan Nasional Aksi Bergizi.

Kegiatan Nasional Aksi Bergizi tersebut, digelar serentak di seluruh Indonesia secara daring dan dibuka oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. Sedangkan di Kota Surabaya, pelaksanaannya dilakukan di dua sekolah, Yakni, MTs Negeri 1 dan SMP Negeri 26 Kota Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, bahwa bentuk kegiatan ini adalah berupa sosialisasi untuk kepatuhan konsumsi TTD, khususnya pada rematri. Sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya anemia.

“Serta, meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya TTD, olahraga atau aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang. Sebab, remaja putri yang sehat dan bebas anemia, kelak di kemudian hari akan siap memiliki keturunan yang sehat dan menjadi generasi bebas stunting,” kata Nanik, Rabu (26/10/2022).

Nanik menjelaskan, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur. Mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Bahkan, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan, anemia pada anak usia 5 - 14 tahun mencapai 26,8 persen dan usia 15 - 24 tahun sebesar 32 persen. Artinya, sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

“Pemberian TTD pada rematri 1 tablet per minggu sepanjang tahun atau kebutuhan TTD : 52 tablet/tahun/rematri. Dimana TTD diberikan secara blanket approach atau TTD diminum tanpa melihat kadar hemoglobin atau status anemianya. Harapannya ke depan dapat dilakukan rutin dengan berkolaborasi lintas sektor,” jelasnya.

Di samping itu, Nanik juga mengungkapkan alasan dipilihnya lokasi pelaksanaan Kegiatan Nasional Aksi Bergizi di MTsN 1 dan SMP Negeri 26 Kota Surabaya. Menurut dia, kedua lokasi ini dipilih karena para guru di sana telah dilatih oleh Kemenkes RI dan Unicef yang bekerjasama dengan UNUSA terkait Aksi Bergizi. “Selain itu juga rekomendasi dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan Kemenag,” pungkasnya. 

Sebagai diketahui, rangkaian Kegiatan Nasional Aksi Bergizi dimulai dengan senam bersama, makan bersama, pemecahan rekor Muri minum obat Tablet Tambah Darah di sekolah seluruh Indonesia, pemutaran edukasi, Flashmob Jingle Tablet Tambah darah, dan kreasi konten Aksi Bergizi.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut