SURABAYA, iNews.id - Menggeliatnya bisnis pariwisata pasca kondisi pandemi dan ancaman resesi justru menunjukkan optimisme bahwa bisnis ini akan selalu ada peminatnya. Dinamika yang terjadi dalam dunia pariwisata dua tahun belakangan ini membuat para pebisnis berpikir keras dalam membuat suatu alternatif wisata yang lebih aman, nyaman, dan memiliki nilai lebih untuk pengunjung.
Yang paling pesat terutama di sektor ecotourism yang mengusung panorama alam terbuka. Eco tourism dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan sekaligus menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan para pengunjung leluasa dalam berkegiatan.
Maka dari itu, maraknya wisata-wisata ecotourism yang hadir di berbagai kota seakan mengurai tantangan pasca pandemi dalam sektor budaya dan pariwisata. Memberi harapan positif bagi masyarakat yang merindukan berwisata dengan aman dan lebih sehat.
Tak terkecuali di wilayah Malang Raya yang terkenal dengan wisata alamnya yang indah dan sejuk, membuat destinasi wisata alam di sini tidak pernah habis untuk dieksplor. Selain ada banyak coban (air terjun), pegunungan, dan pantai, potensi alam Malang Raya masih banyak yang belum dikelola secara serius untuk mendatangkan value bagi khalayak masyarakat.
Untuk itu, Malang Skyland hadir untuk memberikan alternatif wisata ekologi yang menggabungkan segarnya keindahan alam dengan teknologi terbaru yang menyajikan pemandangan 360o.
Malang Skyland mengusung konsep tourism 3.0, yang pertama dan satu-satunya di Jawa Timur, yakni pariwisata dengan level lebih canggih daripada yang pernah ada saat ini.
Menempati area seluas 50.000 m2, Malang Skyland menawarkan konsep eco wisata modern di dataran tinggi dengan udara yang segar dan best view keindahan alam Malang Raya.
Berlokasi di Karangploso, view point Malang yang terkenal dengan udara sejuk dan pemandangan terbaik, Malang Skyland diproyeksikan akan menjadi top 5 destinasi wisata di Malang Raya.
Menargetkan 60.000 pengunjung setiap tahunnya, perusahaan yakin dan optimis angka ini akan tercapai sesuai dengan data wisatawan yang datang ke berbagai tempat wisata di Malang Raya saat ini.
Memiliki misi mulia memperkuat posisi Malang Raya sebagai destinasi utama wisata di Jawa Timur, Malang Skyland menetapkan visi untuk mengembangkan konsep eco wisata modern yang didukung oleh teknologi terkini dengan wisata tradisional.
"Saat ini nilai investasi Malang Skyland sudah di tahap 80% terpenuhi, dan wisata alam terbaik akan segera hadir di tengah-tengah kita,” kata CEO Malang Skyland, Rendra Masdrajad Safaat.
Dengan begitu, saat dibuka nanti, 90% infrastruktur Malang Skyland sudah siap dipakai sehingga tiket yang dibayarkan pengunjung akan termaksimalkan (value worth).
Target terdekat, Malang Skyland masih membuka peluang investasi bagi para pebisnis dan investor untuk mengisi 20% slot terakhir bergabung di industri pariwisata yang menjanjikan ini.
Diperkirakan potential income-nya mencapai 148 miliar dalam 60 bulan, dengan proyeksi return of investment (ROI) dalam 11 bulan saja.
“Silakan kontak saya di 0811-3611-522 bagi siapa saja yang ingin berbisnis dengan kami. Prosedur investasi, business model dan lainnya akan kami jelaskan dengan detail,” tutup Rendra.
Sebagai informasi, Malang Skyland, atau #MalangLantaiDua adalah konsep pariwisata ekologis yang akan hadir di Malang Raya. Menempati area sekitar 5 hektar di Karangploso, Malang Skyland akan menjadi tempat wisata di mana pengunjung dapat melihat panorama Malang Raya dari ketinggian.
Malang Skyland didirikan oleh; CEO Rendra Masdrajad Safaat, Muhammad Muliyawan sebagai COO, Sunan Nur Huda sebagai CFO, Nuri Hendra Waspada sebagai CMO, dan Endrita Agung sebagai CCO.
Dalam pengembangannya, Malang Skyland membuka 32 slot investasi bagi para investor dengan nilai 500 juta/slot, dimana saat ini 80% slot investasi sudah terpenuhi dari berbagai shareholders.
Editor : Ali Masduki