get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

Event Karnaval Nang Tunjungan Perlu Dilestarikan, Catatan Pentingnya Panitia harus Dievaluasi

Senin, 31 Oktober 2022 | 21:28 WIB
header img
Karnaval Nang Tunjungan menjadi ikon tersendiri kota Surabaya. Event ini akan dilestarikan tetapi panitia harus melakukan perbaikan pelaksanaannya. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNews.id - Karnaval Nang Tunjungan menjadi magnet tersendiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Meski demikian, panitia pelaksana harus dilakukan evaluasi, karena banyak warga yang kecewa tidak bisa masuk lokasi pameran. 

Komisi B DPRD Kota Surabaya sepakat dan mengapresiasi adanya event "Karnaval nang Tunjungan" yang digelar pada Minggu (30/10/2022). Terlebih, event yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di sepanjang Jalan Tunjungan itu melibatkan puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menyatakan sepakat dan mendukung gelaran Karnaval Nang Tunjungan. Menurut dia, momen ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Surabaya untuk lebih mempromosikan produk mereka.

"Terutama agar masyarakat ini paham dan tahu, bahwa UMKM batik binaan Pemkot Surabaya itu tidak kalah dengan batik-batik lainnya," kata Anas Karno saat dihubungi Senin (31/10/2022).

Anas berpendapat, bahwa event seperti Karnaval Nang Tunjungan memang perlu digelar rutin atau secara reguler. Tak hanya pada saat gelaran event di Jalan Tunjungan, namun bisa pula UMKM diikutsertakan ketika momen-momen pameran di mal atau plaza.

"Di mal, plaza dan lain di manapun bentuk pameran seharusnya UMKM sering ditampilkan, sering diajak. Sehingga dapat membawa batik ke kancah lokal, nasional maupun internasional. Sehingga bisa mengangkat taraf hidup dari pada UMKM tersebut," papar dia.

Ia pun menjabarkan bentuk pemberdayaan yang dapat dimasifkan pemkot kepada para pelaku UMKM Surabaya. Pertama adalah perlu adanya pembinaan, supporting modal dan dukungan promosi atau marketing. Selain ketiga hal tersebut, kata dia, diperlukan pula ajang pameran seperti event Karnaval Nang Tunjungan.

"Sehingga UMKM ini mulai dari proses mengolah, produksi, bahkan penjualan perlu pendampingan dan turunnya pemkot agar UMKM-UMKM ini tetap dapat bisa eksis," terangnya.

Meski demikian, Anas memberikan catatan penting dalam pelaksanaan event ini. Panitia perlu dievaluasi, karena dengan kebijakan yang dilakukan banyak warga yang kecewa atas pelaksanaan event ini. 

"Konsepnya harus diubah, jangan sampai warga itu kecewa. Mereka butuh datang dan melihat itu. Ini catatan saya, semoga bisa lebih baik," ujarnya. 

Di waktu terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menjadikan event Karnaval Nang Tunjungan sebagai agenda tahunan. Event ini juga akan melibatkan Kepala Daerah di Gerbangkertasusila (Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan).

“Ini baru pertama kita lakukan, Insyaallah akan menjadi agenda tahunan dari Pemkot Surabaya dengan melibatkan para kepala daerah dari Gerbangkertasusila,” kata Wali Kota Eri di sela acara Karnaval Nang Tunjungan.

Menurut dia, kegiatan Karnaval Nang Tunjungan ini mampu mengenalkan motif batik khas Surabaya sebagai hasil karya desainer UMKM di Kota Pahlawan. Bahkan, para pengunjung yang hadir juga ikut mengenakan busana batik atau produk lokal UMKM. “Bangga betul dengan arek Suroboyo, beserta tamu undangan yang hadir menggunakan batik Suroboyo,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut