SURABAYA, iNews.id - Enfagrow A+ mengajak orang tua agar mengoptimalkan kecerdasan akademis dan emosional. Ajakan ini diltarbekalangi dengan temuan terbaru yang menunjukkan bahwa selama pandemi ada penyesuaian capaian perkembangan anak
Seiring dengan semakin dekatnya era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), Generasi Alfa yang terlahir di masa pandemi menghadapi tantangan klasik para pendahulunya. Yaitu digitalisasi dan otomatisasi yang kini diperkirakan maju sekitar 5 tahun lebih pesat oleh para pakar, dimana persyaratan untuk sukses bukan hanya menjadi juara akademis di kelas saja, namun juga memiliki kecerdasan emosional.
Data terbaru yang dirilis oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melalui program Learn the Signs. Act Early. mengungkapkan bahwa 1 dari 6 anak berusia mulai dari 3 tahun mengalami penyesuaian capaian perkembangan - kondisi yang mempengaruhi bagaimana anak-anak bermain, belajar, berbicara, bertindak, atau bergerak.
Sejalan dengan data CDC, hasil polling online yang dilakukan oleh Enfagrow A+ bersama dengan Tiga Generasi baru-baru ini juga menemukan terjadinya penyesuaian capaian perkembangan kecerdasan akademis dan emosional pada Generasi Alfa yang lahir dan tumbuh pada masa pandemi.
Melalui polling yang dilakukan dengan menilai sejumlah skillset yang diharapkan dapat dikuasai anak pada usia tertentu ini, terungkap bahwa sebanyak 18,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mengikuti instruksi 2 (dua) langkah ketika berusia 2 tahun. Kemudian 24,2% responden menyatakan anaknya belum mampu mendorong tangan keluar lubang baju atau mendorong kaki keluar lubang celana saat dibantu berpakaian di usia 12 bulan.
Banyaknya perubahan secara signifikan yang terjadi selama pandemi tidak hanya berat bagi orang dewasa, namun juga membingungkan bagi anak-anak dan berpengaruh pada tumbuh kembang si Kecil.
Editor : Ali Masduki