get app
inews
Aa Read Next : Pedagang Pasar Wonogiri Gak Mempan Sogokan, Dikasih Berapapun Tetep Pilih Ganjar

Resesi Ekonomi Didepan Mata, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Masyarakat

Jum'at, 04 November 2022 | 13:56 WIB
header img
Ancaman resesi ekonomi global semakin nyata. Foto Ilustrasi/MPI

SURABAYA, iNews.id - Ketidakpastian ekonomi global pada saat ini telah membuat ancaman resesi ekonomi global semakin nyata. International Monetary Fund (IMF) bahkan memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023, dari yang semula diprediksi dapat bertumbuh sebesar 3,8%, kini hanya menjadi 2,7%. 

Kondisi ekonomi saat ini akan membawa dampak langsung bagi masyarakat, seperti berkurangnya penghasilan, adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga kenaikan harga kebutuhan pokok

Melihat hal tersebut, Kredivo sebagai platform penyedia alternatif metode pembayaran meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Kredivo juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mengelola keuangan di tengah ancaman resesi ekonomi pada saat ini.

“Salah satu faktor yang berkontribusi bagi fundamental ekonomi Indonesia adalah tingkat daya beli masyarakat. Kami optimis bahwa stimulus yang diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat akan dapat membantu Indonesia untuk melalui gejolak ekonomi," kata General Manager Kredivo, Lily Suriani.

Lalu, apa saja yang dapat dilakukan untuk menjadi masyarakat cerdas dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi? Setidaknya terdapat 5 hal yang dapat dilakukan: 

1. Siapkan dana darurat

Dana darurat merupakan instrumen penting yang dapat dimanfaatkan apabila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Besaran dana darurat yang dimiliki minimal sejumlah 3 kali pengeluaran bulanan bagi yang masih berstatus lajang dan minimal sejumlah 6 kali pengeluaran bulanan bagi yang telah berkeluarga.

2. Berbelanja sesuai kebutuhan

Belanja konsumsi masyarakat memiliki peran penting bagi kondisi perekonomian nasional karena akan berdampak pada roda perekonomian yang dapat terus berputar. Oleh karena itu, tetaplah belanja barang sesuai dengan kebutuhan, terutama yang bersifat pokok dan penting. 

3. Cerdas berinvestasi

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, masyarakat tetap dapat berinvestasi namun dengan memperhatikan jenis instrumen investasi. Instrumen yang berisiko rendah dan mudah dicairkan, seperti reksa dana pasar uang ataupun surat berharga negara (SBN) dapat menjadi pilihan yang cenderung aman dalam kondisi saat ini.

4. Amankan sumber penghasilan

Di tengah maraknya fenomena PHK yang tengah terjadi, penting bagi masyarakat untuk dapat mempertahankan sumber penghasilan yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila tidak ada permasalahan yang mendesak, maka usahakan untuk tidak resign dari tempat kerja saat ini. Bahkan apabila memungkinkan, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah sumber penghasilan.

5. Susun Skala Prioritas Kebutuhan

Skala prioritas diperlukan agar dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan serta mengetahui kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya. Dalam menghadapi kondisi saat ini, membeli kebutuhan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan akan mendukung dalam menyehatkan cashflow Anda. 

Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tetap memastikan cashflow tetap terjaga dan terkontrol salah satunya melalui kehadiran alternatif pembiayaan seperti Paylater yang memberikan fasilitas cicilan 0% dengan jangka waktu tertentu.

Selain itu, dibutuhkan peran lintas sektor, baik dari masyarakat, pelaku industri, hingga pemerintah untuk dapat bahu-membahu menghadapi ancaman resesi. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut