SURABAYA, iNews.id - Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai salah satu anak perusahaan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali memperoleh kepercayaan untuk melayani servis baru Dolphin Service.
Dolphin Service dioperatori oleh MSC ini melayani rute langsung (direct) dari Surabaya menuju ke Thailand, Vietnam, Cina, dan sebaliknya.
MV. MSC Cape III yang dioperasikan untuk Dolphin Service dengan panjang 221 meter, sandar di Dermaga TPS untuk pertama kalinya pada Kamis (17/11/2022) malam.
Pada kesempatan tersebut, Manajemen TPS menyambut kehadiran perdana service baru ini bersama dengan perwakilan dari MSC, dan ditemui langsung oleh Capt. Evgeny Zemstov sebagai Nahkoda Kapal MV. MSC Cape III.
“Saya sangat senang bisa melayani direct call ke Surabaya, proses sandar di TPS berjalan lancar, koordinasi yang sangat baik antara kapal dan dermaga, serta penyambutannya yang sangat luar biasa, terima kasih," ungkap Capt. Evgeny Zemstov
Direktur Utama TPS, Abdul Rofid Fanany menyampaikan, bahwa dengan adanya service baru ini, selain akan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian di Jawa Timur, juga memberi semangat atas kepercayaan baru yang dipercayakan kepada TPS, harapan baru, serta memperkuat pertumbuhan industri logistik.
Adanya service baru yang hadir di TPS semakin memperkaya alternatif bagi para pelanggan dalam melakukan pengiriman barang secara langsung (direct) dari Surabaya ke tempat tujuan, tanpa harus melakukan transit. Direct call diharapkan mampu berkontribusi menekan biaya logistik.
“Ini merupakan amanah baru ke-4 yang diterima kepercayaannya oleh TPS tahun ini. Pada semester I tahun 2022, TPS dipercaya melayani 3 (tiga) servis baru. Yakni (1) KPG - service – direct call ke Timur Tengah, dioperatori oleh Kaiso Line, (2) RSU1 - service dioperatori oleh RCL; dan (3) SSE - service, dioperatori oleh PIL”, ungkap pria yang biasa disapa Ifan ini.
Sebagai bentuk peningkatan kualitas dan layanan serta percepatan layanan bongkar muat petikemas kepada pelanggan, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah memperbarui sekaligus menambah beberapa alat untuk mendukung kelancaran proses bongkar muat, diantaranya 76 unit head truck, 79 unit chasis, 2 unit chasis lowbed, 13 unit dolly (double chasis) dan 6 unit Reach Steacker (RS).
“Penambahan alat-alat tersebut dilakukan sebagai upaya mempercepat kinerja bongkar muat, baik di dermaga maupun di Container Yard (CY). Sampai dengan bulan Oktober 2022, kinerja bongkar muat di TPS tercatat pada angka 53,27 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementrian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya,” tambah Ifan.
TPS mencatat tren positif kenaikan arus kapal yang mencapai 3% dimana s.d Oktober 2022 tercatat sebanyak 863 kunjungan kapal, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 kunjungan kapal melalui TPS tercatat sebanyak 841 kapal.
Catatan arus petikemas memang belum menggembirakan, sampai dengan bulan Oktober 2022, arus petikemas melalui TPS tercatat 1.132.204 TEUs, dengan rincian kontribusi arus petikemas internasional sebanyak 1.069.455 TEUs dan kontribusi arus petikemas domestik tercatat sebanyak 62.749 TEUs.
Hal ini sejalan dengan kondisi eksternal yang mempengaruhi kebijakan lockdown yang masih berlaku di China, Golden Week pada tanggal 1-7 Oktober 2022 berimbas pada penurunan produksi baik sebelum maupun sesudah periode Golden Week, perang Rusia – Ukraina serta kondisi ekonomi global.
“Saat-saat ini kami manfaatkan untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan dan kemudahan layanan di TPS, baik dari segi people, alat, fasilitas, pemanfaatan teknologi (digitalisasi) maupun inovasi, sehingga TPS tetap siap memberikan layanan terbaik kapanpun diperlukan," ungkap Ifan.
Sementara itu Branch Manager MSC Surabaya, Achmad Samiun yang berkesempatan turut menyambut kedatangan MV. MSC Cape III di TPS berharap, dengan semakin banyak kapal yang didatangkan melalui TPS, tentunya TPS akan terus meningkatkan pelayanannya. Sehingga sejalan dengan tujuan kami untuk mengakomodir kepentingan ekspor dengan tujuan intra-asia yang mayoritas adalah Cina.
“Bersama, kita dapat berkontribusi dalam menggerakkan perekenomian di Jawa Timur, khususnya Surabaya," ungkap Achmad Samiun.
Editor : Ali Masduki