SURABAYA, iNews.id - Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur (Jatim) tahun 2022 sebesar 72,75 atau mengalami kenaikan 0,61 poin (0,85 persen) dari tahun sebelumnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan IPM ini menjadi gambaran bangkitnya berbagai sektor pasca pandemi COVID-19 dua tahun ini.
“Alhamdulillah meskipun pandemi COVID-19 masih melanda, tapi meningkatnya IPM Jatim ini menjadi penguat Optimisme Jatim Bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat kita semua insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (18/11/2022) .
Menurutnya, Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas. Baik di sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.
“Tentunya ini semua kita lakukan untuk mendorong Jatim menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
“IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya,” tuturnya.
Diketahui, kenaikan IPM Jatim terdorong oleh semua indikator pembentuk IPM Jatim, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan.
Termasuk Umur Harapan hidup (UHH) yang meningkat jadi 71,74 tahun lebih lama 0,36 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yakmi 71,38 tahun.
Selanjutnya untuk indikator pendidikan, Harapan Laman Sekolah (HLS) tahun 2022 tercatat sebesar 13,37 tahun, lebih tinggi 0,01 tahun dibanding sebelumnya yaitu 13,36 tahun.
Sementara rata-rata Lama Sekolah tahun 2022 mencapai 8,03 tahun, atau meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 7,88.
Sedangkan indikator Pengeluaran per Kapita riil yang disesuaikan pada tahun 2022 mencapai Rp11.992.000 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11.707.000
Editor : Ali Masduki